"Mama gapapa kan, Pa?."
Zee menoleh pada anak pertamanya yang menunggu dengan cemas sejak tadi di rumah. Zee yang baru saja keluar dari mobil hanya mengangguk sambil membuka pintu sampingnya.
"Mama gapapa, bantu Papa bawa Mama masuk ya?."
Ujar Zee membuka pintu satunya dimana Marsha duduk. Setelah menangis tadi mereka memutuskan untuk pergi makan sebelum akhirnya pulang dan Marsha ketiduran sepanjang perjalanan pulang."Makasih ya?."
Ujar Zee melihat Gracie membantunya menggendong Marsha sampai keluar dari mobil."Iya."
Mereka masuk ke rumah yang sudah gelap dan sunyi karena sudah hampir tengah malam.
"Kok kaka belum tidur? Besok kan sekolah."
"Aku mau nunggu Mama sama Papa dulu."
"Kenapa nungguin? Kan Papa bilang kaka tidur aja."
"Aku takut Mama kenapa napa, aku mau mastiin Mama baik baik aja baru aku tidur."
Gracie membukakan pintu kamar kedua orang tua nya. Zee dengan perlahan menidurkan Marsha di ranjang lalu menyelimutinya.
"Kaka mau tidur disini engga?."
"Boleh?."
"Boleh dong. Kamu tidur gih udah malam, Papa mau ke ruang kerja dulu karena ada yang harus Papa kerjain."
"Pa, ini udah malem banget. Kenapa engga tidur aja?."
"Sebentar aja kok, kamu duluan."
Zee mencium puncak kepala Gracie sebelum meninggalkan kamar dan pergi ke ruang kerjanya.
Gracie pun naik ke ranjang dan masuk ke dalam selimut yang sama dengan Marsha.
"Mama...Aku sayang Mama. Maafin aku."
Gracie yang masih berumur 6 tahun itu sudah paham apa yang sedang di alami oleh Mama nya. Kecemasan yang berlebihan, ketakutan, dan juga rasa bersalah yang selalu hinggap pada diri Marsha membuat anak itu paham dengan apa yang terjadi.
Dia diberi penjelasan kecil pun mengerti dan tau apa yang harus dia lakukan. Contohnya ya selalu ada di sekitar Mama nya. Selalu mengawasi Mama nya takut takut hal seperti tadi terjadi lagi.
Jika tadi dia tidak ada disana mengawasi, mungkin saja Zee akan terlambat datang dan Marsha akan di bawa ke kantor polisi lagi seperti waktu itu. Karena sering sekali membuat keributan, Marsha harus berurusan dengan pihak berwenang kala itu.
Gracie perlahan menutup matanya dan tidur dengan pulas. Marsha yang tertidur sejak tadi mulai memasuki alam mimpinya.
Waktu menunjukkan pukul 9 malam. Keluarga ZeeSha yang akan liburan akhir tahun ke Jepang kini tengah berada di sebuah bandara menunggu keberangkatan pesawat yang di jadwalkan akan terbang pada pukul 21:35 wib.
Mereka sudah menantikan ini sejak si kecil lahir karena sudah lama tidak liburan bersama semenjak Marsha hamil anak ke dua. Mereka selalu liburan di akhir tahun karena ingin membuat momen indah setiap tahun baru nantinya.
Kini mereka hanya tinggal menunggu pesawatnya siap lalu mereka akan masuk dan terbang ke Jepang. Sambil menunggu mereka duduk di ruang tunggu dengan segala keriwehan liburan membawa dua anak kecil. Satu berumur setahun dan satunya masih berusia 8 bulan.
"Mama mama.."
"Apa sayang?."
"Mau pipis..aku mau pipis."
"Loh, pipis aja sayang kan kamu udah pakai pampers."
"Engga mau, mau ke toilet aja."
"Bentar lagi kita masuk pesawat, pipis disana aja ya?."
