Sesampainya di kampus, Ashel segera meninggalkan mobil dengan sebuah ancaman.
"Zoy, kalau lo mau jemput kita bareng cewe gatel itu, mending ngga usah. Gue alergi duduk semobil bareng cewe kegatelan kaya dia. Bye!."
Bugh!
"Astagfirullah...woy! Bisa ngga sih ngga banting pintu!."
Adel muncul di jendela mobil meneriaki kakanya yang membuat dia jantungan tiba tiba.
Sang kaka terlihat acuh dan tetap berjalan memasuki kampus.
"Lo juga ngga makasih sama gue?."
kata Zee pada Adel yang baru akan bersiap keluar setelah menutup jendela lagi."Makasih dan bye!."
Adel pun keluar tanpa berpamitan pada Zee atau Marsha.
"Hah. Emang bener bener ngga ngga adat mereka. Sha, maaf banget ya atas sikap mereka."
"Iya, aku gapapa kok."
"Ya udah keluar yuk?."
"Iya."
Zee masih setia berjalan di samping Marsha. Banyak mahasiswa/i yang melihat kedatangan keduanya. Mereka saling berbisik menggosipkan Marsha yang dengan beraninya pergi ke kampus dengan anak dari suaminya. Mereka juga berpendapat bahwa Marsha bisa jadi sekalian menggoda Zee untuk mendapatkan lebih uang dari mereka.
"Jangan kamu dengerin, mereka ngga tahu aja."
Zee menepuk bahu Marsha sekali untuk menguatkan Marsha.
"Aku tahu."
"Nanti kamu berapa kelas?."
"Satu aja kok, kenapa?."
"Bagus, pulang bareng jadinya."
"Aku naik taksi aja deh."
"No, berangkat bareng pulang juga bareng. Papa bisa marah kalau aku tinggalin kamu."
"Ya udah. Kita ketemu di parkiran aja."
"Oke."
Tak menunggu waktu yang lama, keduanya pun selesai kelas secara bersamaan. Namun Marsha lebih dulu sampai parkiran ketimbang Zee.
"Kamu nunggu lama?."
"Ngga."
"Ayo masuk."
Keduanya masuk mobil, Zee pun lekas membawa mobilnya meninggalkan area kampus.
"Kamu mau langsung pulang?."
"Iya. makan siang di rumah aja."
"Oh ya, sekalian aku cobain masakan kamu."
"Boleh."
Tiba di rumah keduanya lekas pergi ke meja makan. Marsha lebih dulu pergi ke dapur untuk menghangatkan makanan nya.
"Makan Zee."
"Wih....banyak banget."
Zee meletakan ponselnya di meja lalu mengambil piring berisi nasi dari tangan mba siti.
"Selamat makan den, neng Marsha semua loh yang masak. Enak enak lagi."
Kata mba siti sebelum pergi ke dapur."Wah, jadi ngga sabar mba."
Zee melirik Marsha terus karena Marsha jadi pendiam sejak keluar dari kampus.
"Are you okey, Sha?."
"Hem? Aku? Aku gapapa."
Marsha duduk setelah memberikan air putih pada Zee.
"Ada yang bikin kamu kesel?."
"Ngga kok, kita makan dulu aja ya?."