Family

1.7K 200 23
                                    


"Assalamualaikum..."
Zee membuka pintu rumahnya perlahan.

"Walaikumsalam...eh...kalian."
Shani yang tengah duduk sambil membaca majalah jadi menoleh dan berdiri menyambut kedatangan anak, menantunya dan cucunya yang gemas tiada tara.

Zee menyalami tangan mamanya disusul Marsha dan Elang di belakang.

"Elang...apa kabar kamu? Oma kangen loh."
Shani lekas memeluk cucu laki lakinya.

"Elang juga kangen oma."

"Gracie mana, Ma?."
Tanya Zee.

"Ada tuh di atas. Naik aja."
Shani masih sibuk mencubit, mencium pipi gemas Elang.

Zee mengangguk dan pergi ke lantai dua. Tepatnya ke bekas kamarnya dahulu.

"Sha, ayo duduk."

Marsha, Shani dan Elang kembali duduk di sofa.

"Kamu kenapa baru kesini? Anaknya ngambek dari kemarin loh." ujar Shani soal Gracie yang dua hari lalu kabur dari rumah dan pergi ke rumahnya.

"Zee bilang biarin aja, ya udah."
Jawab Marsha.

"Elang, sini sama oma duduknya."

Elang mendekat dan duduk di sebelah Shani yang lekas memeluk cucunya.

"Kamu kenapa tambah gemoy, gemes oma."
Ucap Shani.

Elang memang sedikit gempal. Pipinya cubby dan jika terkena hawa panas atau dingin, pipinya akan memerah seperti ceri. Kulit Elang juga putih, matanya bulat dan dia memiliki lesung pipit. Dia mirip Marsha dan sedikit mirip Zee.

"Oma..pipi abang sakit."
Keluh Elang.

"Hah? Abang?."
Bingung Shani.

"Dia lagi seneng di panggil abang."

"Sha...kamu isi lagi ?."

"Eh! Ngga, Ma."

"Kok?."

"Christy kan bentar lagi lahiran. Nah pas aku jelasin ke dia kalau nanti adeknya lahir, dia akan jadi kaka abis itu dia bilang dia maunya di panggil abang, bukan kaka. Ya udah."

"Oh alah. Gemes banget sihh."

"Papa di rumah, Ma?."

"Papa lagi di belakang, urus kolam ikan."

"Jadi bikin kolam ikan?."

"Jadi. Katanya bosan jadi bikin kolam biar tiap hari ada kerjaan kasih makan ikan. Tau ah papa kamu suka sok ide gitu."

"Ya gapapa sih, dari pada diem diem di rumah mau ngapain setelah ngga pergi ke kantor."

"Mama juga mikir gitu, kalau papa udah ngga kerja, terus mau ngapain di rumah. Tapi bikin kolam dan memelihara hewan juga bukan papa banget. Dia kan males orangnya."

"Lucu sih tiba tiba buat kolam."

"Opa bikin kolam? Di belakang?."

"Iya. Sana susulin."

"Oke! Mom aku ke belakang dulu ya?."

"Iya. Hati hati dan jangan ganggu opa."

"Oke!."

Elang berlari menuju taman belakang.

Zee yang sudah tiba di kamarnya menemukan sang anak tengah tidur di ranjangnya. Dia lega karena sang anak kabur ke rumah kedua orang tua Zee ketimbang ke sembarang tempat.

Zee dan Gracie kemarin sempat salah paham dan berakhir anak itu kabur ke sini. Zee tahu anaknya pasti ke sini sehingga dia tidak khawatir. Menunggu hingga beberapa hari baru dia jemput agar sang anak tidak marah lagi.

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang