Uncontrollably Fond

1.2K 189 7
                                    

Tak terasa musim libur semester telah usai. Azizi dan sahabatnya yaitu Christian mau tidak mau harus kembali ke kampus tercinta. Musim ini bertepatan dengan masuknya mahasiswa/i baru juga di kampus mereka. Dan tanpa mereka tahu Marsha ternyata diterima di kampus itu dan hari ini hari pertamanya masuk kuliah.

Beruntung meski kampus itu terkenal, tapi tidak menganut sistem masa orientasi atau pengenalan. Sehingga kali pertama mereka masuk, itulah hari pertama mereka menerima pembelajaran.

Sebelumnya memang Marsha sudah mendatangi kampusnya untuk menyerahkan beberapa hal syarat yang di perlukan dan dia sekalian jalan jalan mengelilingi kampus karena takut sewaktu nanti dirinya masuk, dirinya akan tersesat.

Sehingga kini Marsha hanya perlu datang ke kelas pertamanya saja tanpa repot repot bertanya kesana kemari.

"Huh...cape juga."
Ujar Marsha setelah tiba di lantai 4 dimana kelas pertamanya berada.

"Jadi gitu...lucu juga."

Dari jauh Marsha mendengar suara yang tidak asing. Saat menoleh ke belakang, betapa terkejut nya dia saat melihat dua orang yang datang bersama itu.

"Marsha?."

"Christian?."

Christian tampak heboh menghampiri Marsha yang mematung di depan pintu.

"Ya ampun! Kamu kuliah disini?."
Tanyanya antusias.

"Iya. Ini hari pertama aku masuk."
Jawab Marsha melirik Zee yang hanya diam tanpa mau menoleh ke arahnya.

"Ihh...dunia sempit banget ya? Kita bisa satu kampus gini. Eh iya, kenalin temen aku...Zee!! Liat sini dong!."

Christian menarik bahu Zee agar orang tersebut mau melihat ke arah Marsha.

"Apa sih!."
Kesal Zee yang di tarik paksa.

"Kenalan! Siapa tahu jodoh."

"Dih!."

"Hay.."
Sapa Marsha ramah.

Zee pun akhirnya melihat wajah Marsha dengan jelas. Ya, seperti itulah wujud ciptaan Tuhan yang sempurna. Cantik, putih, baik, ramah dan taat kepada Tuhannya.

"Gue Zee."
Ucap Zee singkat padat. Bahkan ekspresi wajahnya masih saja jutek.

"Kok kenalan gitu sih, yang bener. Maaf ya, Sha. Dia emang ngeselin. Cukup kamu tau aja nama dia Zee, kalau butuh apa apa dan liat nieh bocah, jangan sungkan minta tolong. Anaknya baik, cuma belum kenal kamu aja makanya jutek. Zee, dia Marsha. Gue minta tolong banget kalau liat dia kesusahan, bantuin ya? Anaknya baik soalnya. Jadi lo wajib bantuin. Kalian kan sama sama anak Tuhan."

Zee hanya berdehem saja lalu pergi menghindar.

"Heh! Main kabur kabur aja! Tungguin!. Sha, nanti kita pasti ketemu lagi!! Semangat buat kuliahnya!!."

Christian pun berlari menyamakan langkah Zee.

Marsha kembali tersenyum dan di buat penasaran dengan seseorang bernama Zee itu. Dia tahu sudah ada dan berdiri tembok tak kalah tebal dari tembok China di depannya dan juga Zee. Banyak sekali perbedaan diantara mereka, tapi apa boleh buat bila hati yang ikut bicara.

Marsha sekuat mungkin menahan rasa penasaran itu, dia memilih menyebut nama Tuhan dan melanjutkan langkahnya.

...

Saat menunggu kelas selanjutnya Marsha memilih pergi ke kantin sebentar untuk membeli minum. Kantin saat ini ramai dan penuh oleh mereka yang ingin mengisi perutnya dengan berbagai makanan disini.

Marsha yang sudah tahu tujuannya langsung pergi ke stand minuman disana dan memesan satu botol air mineral.

"Cewe itu?."

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang