Are You My Mom ??

4.6K 280 28
                                    

Langkah kaki kecilnya terhenti ketika melihat figur seseorang. Senyumnya merekah dan dia berjalan sedikit lebih cepat agar bisa mendekat pada figur itu.

Setelah berdiri di sebelah nya, dia menarik ujung baju untuk menarik perhatian nya.

"Miss Marsha?."
Ujarnya manis. Senyumnya merekah saat yang dia panggil menoleh.

"Hay manis..."

"Miss kenapa ada di sekolah aku ?."
Tanyanya bingung.

"Ah...itu...karena miss akan mengajar disini."

"Wah, beneran ?."

"Iya, sayang."

"Yey!!miss Marsha jadi guru aku lagi! Yey yey!!."

Anak itu melompat lompat dengan begitu girang.

"Kamu senang ?."

"Jelas!!."

Keduanya berpelukan.

Seorang laki laki tiba tiba muncul dan melepaskan pelukan gadis kecil dengan perempuan itu.

"Ayo Yumi kita pulang."
Ajak laki laki itu. Dia segera saja menarik tangan mungil anaknya menjauh dari pelukan Marsha.

"Dad! Aku masih mau ngobrol sama miss Marsha!!."
Protes gadis bernama Yumi itu.

"Ngga ada waktu lagi, kamu harus pulang. Kamu hari ini ada les balet kan ? Ayo daddy anterin kamu."

Yumi menurut saja. Dan sesekali melihat ke belakang dimana Marsha masih berdiri disana.

"Mau sampai kapan lo marah sama gue, Zee."
Gumam Marsha.

Akhirnya Marsha memilih pulang ke rumahnya. Rumah yang tidak terlalu besar itu ia tinggali seorang diri. Ya, rasanya masih tidak menyangka bahwa kini dia hanya tinggal sendiri di rumah itu. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal dan dia tidak memiliki saudara karena dia anak tunggal di keluarga nya.

Perlahan dia berjalan menuju dapur. Menuangkan segelas air dan meminumnya. Hari ini begitu melelahkan. Dia bersyukur semua dapat berjalan lancar meski dia amat terbebani karena harus mengurus sendiri dokumen kepindahannya dari mengajar di sekolah lama ke sekolah barunya.

Menjadi guru bukanlah cita citanya, melainkan menjadi seorang animator adalah keinginannya sejak kecil. Setelah mendapat apa yang dia inginkan, dia tidak menekuni bakatnya itu meski lulus dengan nilai sempurna. Dia kini merubah arahnya dan memilih menjadi seorang guru TK. Meski harus melepas banyak hal yang berharga dia tidak goyah demi predikat guru ini.

Dia sudah menggeluti pekerjaan itu satu tahun yang lalu. Meski berat, dia berhasil menjadi guru terbaik di usianya yang masih muda.

Marsha tersenyum sendiri melihat kembali Yumi di sekolah barunya. Dia yang gila ini selalu mengikuti kemanapun Yumi pindah sekolah. Dia fans Yumi?. Bukan, dia hanya seorang perindu yang merindukan anaknya.

"Kamu cantik banget sayang."
Puji Marsha pada sebuah figura foto.

"Maafin mami. Mami ngga bisa jagain kamu. Ngga bisa jadi mami yang terbaik buat kamu. Kamu pasti malu punya mami seperti mami."

Tangisnya pecah. Selalu seperti itu jika dia bertemu Yumi.

"Maafin mami."

Sebuah penyesalan sejatinya akan datang terlambat. Marsha tahu itu. Dia menyesal telah meninggalkan buah hatinya ketika dia belum siap menerima fakta bahwa dia adalah seorang ibu.

Terlambat itu yang selalu menyesakkan perasaan Marsha selama lima tahun ini. Dan entah akan sampai kapan penyesalan itu dia rasakan.

...

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang