Pliss...Come Back

1.7K 230 19
                                        

Seorang wanita berlari tergesa gesa keluar dari area tunggu sebuah bandara. Wajahnya nampak panik karena di kejar kejar oleh beberapa orang tak ia kenal. Dipelukannya ada bayi mungil kisaran berumur delapan bulan yang kebingungan setelah di ajak berlari kesana kemari oleh wanita itu.

"Kamu aman sayang sama Mama kamu aman."
Ujar wanita itu berkali kali sambil terus mencari jalan keluar dari bandara itu.

"Hey!! Kembalikan anak itu!!."
Teriak seorang petugas keamanan bandara yang masih mengejar wanita yang terus berlari kesana kemari tak jelas itu.

"Dia anakku, dia anakku."
Rapal wanita itu sambil memeluk erat bayinya.

"Marsha!! Stop!."
Teriak laki laki yang jauh di belakang sana.

"Dia anakku...dia anakku!!."
Teriak wanita itu.

Laki laki yang baru saja tiba itu segera berlari mengejar wanitanya. Karena tenaganya masih banyak dia dengan cepat bisa mengejar wanita itu dan menghentikan langkahnya.

"Marsha...udah."
Ujar laki laki itu pada istrinya yang bernama Marsha.

"Azizi...anak kita ketemu. Dia ketemu. Ayo kita bawa pulang."
Ucap Marsha sambil menyembunyikan bayi dalam pelukannya.

"Sha...udah. Dia bukan anak kita."

"Siapa bilang!! Dia anak kita Azizi, anak aku sama kamu. Dia Michi!. Kamu lupa? Atau jangan jangan kamu memang engga suka sama dia? Iyakan? Makanya kamu engga mau mengakui dia anak kamu?!."

"Sha...bukan gitu."

Beberapa orang yang tadi ikut mengejar Marsha sudah tiba di tengah tengah Marsha dan Azizi atau Zee.

"Anakku..."
Ucap perempuan lain yang ternyata ibu kandung dari bayi dalam pelukan Marsha.

"Saya mewakili istri saya memohon maaf atas kejadian ini. Saya akan ganti rugi bila memang dibutuhkan."
Ucap Zee.

"Kami hanya mau anak kami kembali."
Jawab Ayah dari anak itu.

"Sha...kembalikan dia. Dia bukan anak kita. Dia anak mereka. Dia masih memiliki kedua orang tua. Sha, aku mohon kembalikan dia."
Ucap Zee penuh kelembutan agar sang istri mau memberikan bayi dalam gendongannya.

"Dia anakku! Dia anakku!! Apa hak kalian ambil anakku!."
Marsha masih kekeh memeluk bayi itu yang saat ini sudah menangis karena ketakutan.

"Sha..dia takut loh. Kasian dia pasti kangen sama Ibunya."

"Aku Mamanya Zee! Aku!!. Cup cup sayang...ini Mama..jangan nangis dong ini Mama."

Marsha berbalik dan berusaha menenangkan bayi itu meski gagal. Ibu dari bayi itu sudah tidak bisa menunggu lagi. Anaknya sudah berteriak seperti meminta tolong dan dia dengan segera merampas anaknya dari gendongan Marsha.

"Anakku!! Kenapa kalian ambil anakku! Dia anakku!!."

Zee dengan cepat juga memeluk Marsha agar dia tidak kembali merebut bayi yang sudah di bawa pergi oleh kedua orang tuanya dan juga beberapa petugas keamanan yang ikut pergi dari sana.

"Zee...dia anak kita. Kenapa mereka tega pisahin aku dan anakku."
Tangis Marsha pecah dalam pelukan Zee.

"Sabar sayang. Dia bukan anak kita makanya mereka bawa dia."
Zee mengusap punggung Marsha perlahan.

"Kita pulang ya? Gracie nunggu kita di rumah. Dia juga anak kamu Marsha. Kita pulang ya?."

"Aku mau ketemu anakku, Zee. Kenapa engga boleh?."

"Boleh..tapi bukan sekarang. Nanti kita cari dia lagi ya? Sekarang kita pulang, udah malem loh ini. Kamu engga kasian Kaka nunggu di rumah loh."

"Aku cuma mau ketemu anakku."

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang