Kedua matanya mengerjap beberapa kali sebelum terbuka seutuhnya. Cahaya matahari pagi yang melewati jendela dan mengenai wajahnya menyulitkan nya membuka mata dengan baik. Dia terbangun setelah tidur begitu lama. Dan sosok yang pertama kali dia lihat pagi ini adalah sosok Marsha yang berdiri membelakangi nya.
"Mama?."
Ujarnya lirih.Marsha berbalik lalu mendekati ranjang.
"Kamu udah bangun? Tidur kamu nyenyak?."
Tanyanya lembut sembari merapikan helai rambut yang menutupi wajah gadis mungil itu."Kamu di rumah tante."
Kata Marsha yang membaca kebingungan Gracie."Tante siapa? Mama mana?."
Tanya Gracie bingung."Nama tante, Marsha. Mama kamu masih di rumah sakit, nanti kita kesana setelah kamu mandi dan sarapan. Mau mandi sekarang?."
"Iya."
Marsha membantu Gracie bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Jenazah orang tua Gracie masih berada disana sejak semalam karena kerabatnya baru tiba nanti siang.
"Sini tante bantu rapiin rambut kamu."
Marsha merapikan rambut panjang Gracie yang sedikit basah setelah mandi. Gracie juga memakai baju milik Callie yang selalu tertinggal disini."Rambut kamu bagus banget."
Ujar Marsha memuji betapa bagusnya rambut Gracie."Rambut tante juga bagus."
"Punya kamu lebih bagus tahu."
"Benarkah?."
"Iya. Nah, udah rapi."
"Makasih tante."
"Sama sama. Sekarang kita sarapan ya?."
"Iya."
Marsha menuntun Gracie hingga tiba di meja makan. Marsha sendiri yang menyiapkan sarapan pagi ini karena dia yang mau.
"Tante buatin kamu nasi gimbab. Kamu suka ngga? Atau mau yang lain? Ada nasi goreng juga, nugget dan pancake. Kamu mau yang mana?."
Tawar Marsha antusias. Meski dia sering bertemu dengan anak kecil, tapi berbeda jika dia berhadapan dengan gadis bernama Gracie ini. Hati Marsha berdebar, rasanya bahagia namun tidak bisa di ekspresikan."Emmm, aku mau ini."
Tunjuk nya pada nasi berbalut nori."Oh, kalau gitu ini buat kamu."
Marsha menemani Gracie sarapan dengan tenang. Dia memperhatikan cara anak itu makan yang sedikit mirip dengan suaminya.
"Aku pulang!!."
Zee datang dari arah depan. Marsha lekas saja melototi Zee yang berteriak saat pulang kerja. Padahal dia sering memperingati si suami agar memberi salam dulu, bukannya berteriak seperti anak kecil pulang dari sekolah."Eh! Maaf sayang. Kelepasan."
Zee berjalan ke arah meja makan dimana Gracie juga memperhatikan nya.
"Gracie, udah bangun? Hem..kamu wangi banget."
Zee mengusap kepala Gracie lembut sebelum duduk di sebelahnya.
"Kamu mau sarapan?."
Tanya Marsha."Nanti aja."
Katanya yang lekas menompang dagu dan terus memperhatikan Gracie makan."Dokter kenapa?."
Tanya Gracie."Emang dokter kenapa?."
"Liatin aku mulu."
"Soalnya kamu cantik. Bahkan istrinya dokter ngga dokter liatin, karena kalah sama kamu."
Gracie menoleh ke arah Marsha. Dia seketika tersenyum dengan terpaksa karena tidak enak pada Marsha.