Pengorbanan

1.7K 176 30
                                    

Marsha merupakan seorang single parent yang memiliki satu anak. Dia tinggal di kota besar bernama Jakarta. Suaminya telah lama meninggal karena sebuah kecelakaan kerja. Setelah di tinggal sang suami, dirinya harus rela banting tulang mencari nafkah disaat anaknya masih berusia 5 tahun hingga saat ini sang anak berusia 10 tahun.

Meski ekonomi nya pas pas-an, dirinya mampu menyekolahkan sang anak di sekolah terbaik. Sang anak yang juga sangat berbakti itu juga selalu membantu Marsha berjaga di toko kue yang di rintis Marsha sejak keluar dari pekerjaan nya sebagai pegawai di toko kue orang lain.

Hal yang membuat Marsha akhirnya membuka toko kue sendiri dengan nama Gracie Cake atau GC bakeri itu karena dia mendapatkan modal khusus dari mantan majikan nya dahulu. Beliau yang begitu baik membantu Marsha di masa sulitnya tak merasa tersaingi oleh toko Marsha itu. Baginya bisa membantu Marsha yang hidup hanya berdua itu sudah bisa membuatnya bahagia.

Karena rejeki sudah Tuhan yang atur, makanya beliau tidak takut akan persaingan bisnis. Lagipula Marsha menjualnya di pusat kota sedangkan yang pertama mendirikan ada di pinggir kota.

Sore ini pun toko kue Marsha tampak ramai. Sang anak yang duduk di kursi kasir nampak sangat lihai menghitung uang kembalian untuk pelanggan yang dengan sabarnya menunggu bocah itu sibuk merapikan uang yang akan dia berikan.

"Udah belum? Bisa ngga?."
Marsha muncul dari pantry. Merasa bangga juga pada sang anak yang sudah bisa dia percayai berjaga di kasir ketika semua pegawainya sibuk melayani pembeli.

"Udah mommy."  Anak itupun memberikan uang yang telah dia hitung sebanyak dua kali itu pada pelanggannya. "Ini ka, terimakasih atas kunjungannya dan silahkan datang kembali."
Katanya ramah.

"Udah sana kamu mandi dulu, bau acem."
Marsha berpura pura menutup hidungnya.

"Yah..masih ramai mom, mom kasian jaganya."

"Mom udah free kok, kamu bisa mandi dulu. Bentar lagi juga jam tutup, mom bisa hendel."

"Ya udah deh, aku mandi dulu ya?."

"Iya."

Bocah yang bernama lengkap Gracie Harlan Asadela itupun beranjak ke lantai dua dimana tempat yang bisa di sebut dengan rumah itu berada. Ya, Marsha hanya mampu menyewa sebuah ruko kecil untuk di tempati sekaligus menjadi tempat usahanya.

Meski begitu di lantai dua terdapat dua kamar, satu kamar mandi, satu dapur, ruang tv, ruang baca dan juga balkon yang mengarah ke samping ruko berlatar sebuah taman kecil. Tempat yang sangat sangat nyaman untuk di tinggali meski di kota besar.

Ting!

"Selamat datang!!."
Sapa Marsha pada pelanggan nya yang baru saja masuk.

"Loh? Lena?."

"Hai, Sha..."

"Ya ampun, kamu apa kabar?."

Marsha keluar dari meja kasir menemui temannya itu. Sudah satu minggu mereka tidak bertemu sehingga membuat Marsha khawatir, untungnya temannya itu datang ke toko sehingga dirinya bisa bernafas lega mengetahui temannya baik baik saja.

"Aku baik, kamu gimana?."

"Aku juga baik, ayo duduk."

Marsha mengajak temannya duduk di salah satu bangku dan Marsha memesankan beberapa menu untuk temannya.

"Tokonya rame banget sore ini."

"Puji Tuhan. Rejeki anak."
Marsha terkekeh begitu juga temannya.

"Maaf ya baru bisa mampir lagi."

"Iya, gapapa. Yang penting kamu sehat."

"Heeem. Maaf karena udah buat kamu khawatir juga kemarin, aku baru sempet buka Hp soalnya. Ada insiden juga jadi susah buat kesini."

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang