That Should Be Me

1.8K 245 26
                                    

Seorang gadis kecil berlarian di kamarnya dengan hanya memakai pampers saja. Tawa riangnya memenuhi kamar yang cukup luas itu. Dia membuat perempuan muda yang tengah memegang baju harus ikut berlari kesana kemari karena takut anak kecil itu terjatuh.

Meski berkali kali di tegur dan diminta berhenti berlari, anak itu tetap berlari dan menganggap dirinya tengah bermain ular naga dan ia tidak mau di tangkap.

"Dede...nanti jatuh loh, udah yuk lari larinya."
Pinta perempuan muda yang bernama Sinta itu. Dia merupakan seorang babysitter.

"Sus kejar aku lagi!! Ayo!!."
Ujarnya di ujung kamar.

"Sus cape tau udahan ya larinya?. Dede kan lagi di tunggu mami di bawah ayo cepet pakai bajunya."

Sinta pun mendekati anak kecil itu perlahan karena takut anak itu berlari lagi.

"Ahh...engga seru. Sus mah!."
Pasrahnya. Dia pun memakai bajunya.

Ceklek

"Loh. Belum selesai?."
Seorang wanita masuk ke dalam kamar.

"Mami!!."

"Michi..kok belum siap? Mami nungguin loh daritadi."

Anak kecil bernama Michella Lenathea hanya tersenyum memamerkan giginya yang rapi.

"Tadi dede main lari larian dulu, Bu. Jadi susah di pakein baju."
Jawab Sinta.

"Bener kata Sus?."
Tanya sang Mami memastikan.

"Iya Mami. Maafin Michi ya?."

"Haduh...kok main lari larian di kamar? Nanti kalau jatuh gimana? Nanti lututnya sakit lagi."

"Maaf Mami. Michi engga akan lakuin itu lagi."

"Permintaan maaf diterima. Sekarang rapiin rambut kamu yuk? Nanti kita turun sama sama."

"Ayok!.."

Mami dari anak kecil bernama Michella Lenathea atau Michi adalah Marsha Lenathea. Perempuan tangguh yang memiliki beberapa cabang Bolu Bakery itu pun mulai merapikan rambut sang putri kecilnya yang genap 5 tahun hari ini.

"Oma udah dateng?."

"Udah dong. Opa juga."

"Temen Mami?."

"Temen kamu juga. Semua nungguin kamu loh dari tadi. Malah kamu asik main disini."

"Heheheh. Maaf, Mi."

"Iya iya. Lain kali kalau udah di minta jam sekian udah siap, kamu harus udah siap ya? Jangan buat orang lain nunggu. Kasian sayang. Engga baik tau buat orang nunggu lama lama."

"Iya Mami, maafin Michi."

"Oke...tuan putri udah siap. Ayo kita keluar!."

"Kuy!."

Marsha menggandeng tangan mungil putrinya dan membawanya ke lantai dasar dimana sudah banyak sekali teman seusia Michi tengah menunggu acara di mulai.

Hari ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun Michi yang ke 5 tahun. Acaranya di adakan di rumah saja karena tidak ada waktu memesan tempat dll. Lagipula lantai dasar di rumah itu sudah cukup luas dan jika di gunakan untuk pesta pasti sangat cukup untuk menampung banyak tamu.

"Tuan putri akhirnya turun juga. Opa udah lama loh nunggunya."
Ujar Jinan Opa Michi yang masih terlihat muda di usia nya yang sudah tidak muda lagi.

"Maafin Michi Opa...Oma."

"Kamu engga salah sayang, Opa aja yang engga sabaran buat liat kamu."
Cindy membelai pipi kecil cucunya.

"Acaranya di mulai aja? Udah semua ini."
Kata seseorang dari balik kue ulang tahun yang cukup tinggi itu.

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang