Mudik

1.3K 163 12
                                    

"Semua udah masuk, Sha?Koper kaka,Adek? Si bungsu? Udah?."
Tanya Zee yang berdiri di depan bagasi mobilnya sembari mengabsen semua barang yang akan mereka bawa untuk mudik.

"Udah kok. Tinggal manusianya aja."
Jawab Marsha dari dalam mobil.

"Si kembar belum turun juga?."
Zee melirik ke dalam rumahnya.

"Lagi kunci pintu. Aku kasih ke mereka soalnya."

"Kamu udah cek semua? Aman kan?."

"Udah, Zee. Aku cek malem abis sahur. Tadi mereka lupa matiin ac kamar, jadi aku suruh aja mereka kunci pintu sekalian."

"Hampir aja lupa di matiin. Coba kalau inget nya di rumah mama, apa ngga banjir tuh ac."

Zee masuk ke dalam mobil dan duduk di balik kemudi. Supir dan semua art di rumah mereka telah mudik dua hari yang lalu. Tinggal satu satpam yang non muslim masih akan berjaga sesekali karena dia juga mendapat jatah libur lebaran.

"Lama amat."
Ujar Zee yang menunggu kedua anaknya keluar.

"Coba cek deh. Siapa tahu mereka ribut di dalem."
Marsha sudah tidak bisa berkutik lagi karena dia tengah memangku si bungsu yang terlelap itu.

"Aku cek deh."

Zee pun turun dari mobilnya. Baru beberapa langkah, suara ribut si kembar pun terdengar.

"Lo sih! Segala ngide puter ke kanan. Hampir kan itu kunci patah."
Omel Ashel.

"Ya lo aja ngga bisa."

"Bisa. Tapi udah lo puter dulu."

"Mana ada. Aku baru aja pegang."

Zee berdiri dengan bersedekap tangan.

"Kenapa lagi?."
Tanyanya kesal.

"Aldo nih, hampir salah kunci pintu nya."
Adu Ashel.

"Ngga, Pa. Ashel sok ngide tadi."
Bela Aldo.

"Enak aja. Lo duluan ya!."

"Ngga. Lo duluan."

"Mana ada!."

"Lo dulu pokoknya."

"Yang ada lo tuh! Yang paling pertama."

"Jangan bawa bawa lahir ya.."

"Siapa juga yang bawa bawa."

"Mau sampai kapan? Kalian mau lebaran disini ya?."
Ucapan Zee berhasil membuat Aldo dan Ashel diam.

"Ini.."

"Udah. Masuk mobil cepet."
Tegas Zee yang langsung di turuti ke dua anaknya.

Blam!

"Ribut terus. Sekarang apa lagi?."
Tanya Marsha saat semua telah masuk ke dalam mobil.

"Sha, udah. Jangan pancing mereka."

"Huh. Iya iya."

Dalam perjalanan itu Ashel memilih duduk di kursi paling belakang sedangkan Aldo di tengah. Keduanya seperti memiliki dunianya sendiri.

"Kamu jadi bawa nastar bikinan kamu?."
Tanya Zee.

"Jadi. Aku bawa dua toples. Mama suka nastar katanya."

"Padahal beli juga bisa, Sha. Kamu ngga usah repot bikin."

"Aku mau bikinin mama nastar, soalnya mama suka bikinin mami kue kalau natal."

"Ya tapi kan.."

"Apa? Kamu mau ngomong kalau nastar bikinan aku ngga enak gitu?."

"Ngga gitu, Marsha. Nastar bikinan kamu enak kok. Cuma...pasti mama udah bikin juga. Aku takutnya nastar yang udah kamu bikin dengan setulus hati itu justru malah di abaikan disana."

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang