Marsha terlihat sibuk di dapur pagi ini untuk menyiapkan sarapan. Perempuan berumur 25 tahun itu tengah menyiapkan sarapan untuk suami dan juga anaknya. Wajahnya begitu fokus sampai tidak menyadari kehadiran sang suami di belakangnya.
"Ekhem!."
Marsha menoleh. Seketika tersenyum melihat sang suami ada di pintu masuk ke area dapur.
"Kamu baru bangun?."
Tanya Marsha."Udah lama sih. Kamu lagi masak apa?."
Laki laki bernama Zee itu mendekap Marsha dari belakang."Telur dino. Buat Kenzie."
Jawab Marsha dengan diiringi sebuah kekehan mengingat nama lain dari telor dadar yang tengah dibuatnya."Sha. Kenzie minta di buatin lagi ya?."
"Ngga. Aku yang pengen bikinin aja. Kamu mau ngga? Nanti sekalian aku bikinin."
"Ngga usah. Kalau nanti Kenzie ngga mau, biar aku yang makan."
"Ihh. Ngga boleh. Ini buat Kenzie, dia kan suka banget."
"Iya iya."
Zee melepaskan pelukannya.
"Eh, mau kemana?."
Tanya Marsha saat melihat Zee seperti akan pergi."Aku mau mandi. Kenapa?."
"Bangunin Kenzie dong, takut telat ke sekolah."
Perintah Marsha."Hah."
"Zee, aku cuma minta kamu bangunin Kenzie loh, bukan bikin candi, jangan ngeluh deh. Dah ah sana pergi, keburu siang loh."
"Iya tuan putri."
Dengan malas Zee kembali ke lantai dua. Bukannya pergi ke kamar anaknya, Zee justru pergi ke kamar miliknya dan segera mandi.
Setelah rapi, Zee kembali ke lantai satu dan melihat Marsha duduk di meja makan.
"Zee, sini duduk."
Zee duduk di ujung meja makan. Dia terus memperhatikan Marsha yang sibuk menata makanan di sebuah tempat makan.
"Aku bawain kamu bekal ya?."
"Iya."
"Aku juga bawain buat Kenzie, dia bilang ada les tambahan jadi aku bawain dua buat dia."
"Kamu mau sarapan pakai apa sayang? Mama buatin kamu telor dino loh."
Ujar Marsha pada sosok di depannya. Zee hanya memandang dengan tatapan sedih pada bangku di depannya."Ya udah. Semua telurnya buat kamu."
Marsha nampak tersenyum membuat Zee tambah sedih melihatnya."Marsha..."
"Iya, Zee?."
"Kamu mau antar Kenzie lagi?."
"Iya dong. Kenapa emangnya?."
"Aku ikut ya?."
"Tumben."
"Gapapa. Pengen aja."
"Widih dih."
Setelah sarapan, Zee dan Marsha pergi ke sebuah sekolah dasar. Saat sampai, keduanya pun turun.
"Kenzie. Nanti mama jemput kamu ya? Sebelum mama sampai, kamu jangan kemana mana dulu, oke?."
Tak ada sautan apapun yang Zee dengar. Tapi, Marsha tertawa.
"Semangat sekolahnya..!!."
Seorang guru memperhatikan Marsha. Karena penasaran, beliau pun mendekat.
"Selamat pagi bu Marsha, pak Zee."
Sapa guru tersebut."Eh, pagi, Bu guru."
"Pagi juga, Bu."
