The Heirs

1.6K 191 55
                                    

"Zee, kamu mau apa?."

Terdengar suara lirih dari mulut Marsha. Seketika Zee sadar dengan apa yang akan dia lakukan. Dia pun menjauh dari wajah Marsha.

"Maaf. Aku hampir kelepasan tadi."
Ujar Zee.

Dia merasa sangat malu akan apa yang terjadi. Jika saja Marsha tidak memanggil nya tadi, bisa jadi keduanya berciuman. Syukurlah Marsha bisa mengembalikan kesadaran Zee sebelum hal itu benar terjadi.

"Sha, aku beneran minta maaf soal tadi."

"Iya. Gapapa. Sekarang aku boleh keluar?."

"Ah iya. Ayo."

Zee membawa Marsha keluar dari gudang. Mereka tidak melewati pintu menuju ruang tamu, melainkan pintu ke arah taman belakang.

"Zee, kayaknya kamu harus balik deh. Takutnya banyak yang cariin kamu."

"Aku anterin kamu ke kamar dulu ya? Disini gelap."
Tawar Zee.

"Ngga usah. Aku berani kok. Aku udah tinggal disini hampir dua tahun jadi ngga perlu khawatir. Gih sana masuk."

"Sha.."

"Zee. Gapapa."

"Ya udah. Kamu hati hati. Besok kalau sempat aku anterin kamu lagi ke sekolah."

"Eh! Ngga usah. Aku ngga enak sama kamu."

"Gapapa. Sebagai permintaan maaf aku soal tadi di gudang."

"Ngga perlu di ungkit lagi deh. Aku udah lupa mendadak."

"Hahahaha. Bisa aja. Tapi, aku tetep mau anterin kamu. Gih sana masuk kamar. Aku ke dalam dulu. Night Marsha."
Zee sempat mengusap bahu Marsha sebelum pergi meninggalkan Marsha sendirian.

Marsha hanya menatap punggung Zee dengan senyum kecilnya. Dalam hati dia merasa sangat bahagia karena bisa berkenalan dengan Zee yang baik dan juga humbel.

Perlahan tangannya itu pergi menuju bibir mungilnya yang tadi sempat bertabrakan dengan bibir Zee meski hanya sepintas. Tapi sudah berhasil membuat jantungnya lari maraton. Untung saja mereka tidak jadi keblabasan.

"Marsha!! Ya ampun. Mama cari cari kamu tahu."
Indah datang dengan raut cemas.

"Mama."

"Kamu dari mana aja? Mama cariin."

"Marsha tadi...tadi...ke...Marsha disini aja kok dari tadi."
Bohong Marsha.

"Masa? Padahal mama belum lama udah lewat sini kok ngga liat kamu?."

"Mungkin tadi pas mama lewat Marsha masih di toilet."

"Gitu ya? Ya udah. Ayo balik ke kamar. Ada banyak tamu, kamu ngga boleh sampai kelihatan lagi berkeliaran."
Indah pun membawa Marsha ke kamarnya.

"Kamu duduk aja disini, mama masih harus ke dapur."

"Marsha bantuin ya?."

"Eh!! Ngga boleh! Kamu harus disini aja."

"Kenapa sih? Biasanya kalau lagi ada acara juga Marsha boleh ikut bantuin. Kenapa sekarang ngga boleh?."

"Pokoknya ngga boleh. Mama ngga mau ambil resiko."

"Maaa."

"Udah cukup. Di luar udah banyak yang bantuin mama. Jadi kamu cukup duduk disini dan belajar aja. Kalau cape ya tidur. Oke?. Bisa nurut apa kata mama?."

"Iya."
Jawab Marsha lesu.

"Good. Mama keluar dulu ya?."

"Iya."

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang