Bestie

1.5K 179 47
                                    

Christy berjalan masuk ke dalam rumahnya dengan bersiul siul. Sebelum tangan itu menyentuh knop pintu kamarnya, dia di tarik dan di bawa ke taman samping rumahnya.

Tiba disana tangan itu di hempas kasar. Christy pun mendadak kesal oleh ulah kakanya.

"Apaan sih! Mainnya kasar banget."
Ujar Christy. Dia mengusap pergelangan tangannya.

"Kamu yang apaan, Dek. Kaka tahu ya selama ini kamu suka bully temen kamu itu. Kaka kan udah.."

"Iya iya. Aku inget."
Potong Christy.

"Kalau ngga lupa kenapa di ulang? Kaka ngga suka liatnya."

Kaka Christy yang bernama Zee itu bersedekap tangan.

"Aku cuma ikut ikutan aja. Jessi sama Muthe tuh yang gencar bully Marsha. Aku ngga."
Bohong Christy.

"Alah. Emang kaka ngga tahu kamu juga pernah ngusilin dia? Jangan bohong kamu."

"Ya emang kenapa? Masalah buat kaka?. Kaka aja ngga kenal dia siapa. Apa peduli kaka."

"Kaka emang ngga kenal sama dia, tapi kamu janganlah jahat ke temen. Kasian dia."

"Lah...yang kita omongin bener kok. Dia emang anak haram, anak dari seorang kupu-kupu malam. Apa yang salah coba? Kan bener."
Bela Christy.

"Dek!."

"Kenapa? Mau bela dia?!. Sebenernya adek kaka dia atau aku sih? Kenapa kaka jadi lebih belain dia?."

"Kamu nggak ngerti."

"Apa yang ngga aku ngerti? Aku ngerti semuanya. Bahkan aku ngerti kalau kaka lebih sayang sama dia ketimbang aku, adeknya kaka. Kaka dimana waktu aku kena hukum gara gara Marsha cepuin ke guru kalau aku nyontek? Kaka bahkan ngga bela aku pas aku di marahin dan di hukum bersihin toilet. Kaka bener bener ngga peduli. Tapi apa sekarang? Kaka bahkan marah ke aku cuma gara gara aku ikut ikutan bully dia. Dia pantes dapet itu. Dia sok pintar, sok paling bener. Aku muak liatnya!."
Christy emosi. Melihat kakanya lebih membela Marsha ketimbang dirinya yang jelas jelas adiknya. Ini juga alasan kenapa Christy mau mau saja ikut membully Marsha. Karena Marsha, kakanya jadi berpaling.

"Dek...kaka ngga maksud apa apa. Kalau soal kamu, kamu emang salah waktu itu jadi kaka biarin."

"Jadi Marsha ngga pernah salah dimata kaka? Udah jelas dia salah. Aku ngga nyontek! Dia yang salah liat."

Suara pertengkaran Zee dan Christy terdengar hingga dapur dimana Shani tengah memasak. Perempuan cantik itupun menghampiri kedua anaknya.

"Ini ada apa?."
Tanya Shani lembut. Beliau sampai berdiri di tengah tengah karena melihat kedua anaknya bersitegang.

"Ka Zee tuh, Ma!."
Christy menunjuk Zee dengan kesal.

"Zee? Ada apa?."

"Gak ada apa apa, Ma."

Shani jelas bingung. Dia dengan jelas mendengar pertengkaran anaknya.

"Ini sebenernya ada apa sih? Siapa yang mau jelasin ke mama? Zee? Christy? Ngga ada yang mau jujur?."

Shani bergilir melihat raut muka anaknya. Christy terlihat bete dan penuh amarah, sedangkan Zee terlihat menahan kesal dan mencoba bersabar.

"Kalau ngga ada yang mau jujur, terpaksa mama kasih tahu papa nieh."
Shani beranjak dan Zee pun menahannya. Dia takut masalah sepele ini malah jadi besar jika papanya tahu.

"Zee salah, Ma. Zee marah ke Christy tadi."
Jawab Zee jujur.

"Kenapa kamu marah ke adek?."

"Ada satu masalah di sekolah, dan kaka ngga suka adek gitu. Pas kaka tegur, adek malah balik marah."

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang