Seventeen

1.7K 159 16
                                    

2023




"Happy Birthday, Daddy!! Happy birthday, Daddy!! Happy birthday happy birthday, happy birthday, Daddy! Yey!!."

"Makasih sayang."

"Make a wish dulu, baru tiup lilin!."

"Iya."
Pria itupun merapalkan doa dalam hati. Doa dan harapan di umurnya yang baru ini.

"Amin!."

Fyuh!

"Selamat ulang tahun, Daddy aku yang paling ganteng sedunia! Love you, Daddy!!."

"Makasih sayang."

Keduanya tampak berpelukan.

"Aku harap daddy akan selalu ada buat aku sampai aku tua nanti. Dad, aku sayang banget sama daddy. Tanpa daddy, aku ngga bisa apa apa. Sehat selalu, Dad. Panjang umur dan jangan pernah tinggalin aku. Love you."

"Love you to, Princess lovenya daddy. Makasih ya selalu ada dan jadi sumber kekuatan Daddy selama ini. Bagi Daddy, tanpa kamu dunia akan sangat suram. Daddy juga sayang banget sama kamu."

Selang beberapa menit, sang putri melepaskan pelukannya.

"Mau potong kue?."
Katanya riang gembira.

"Besok aja ya? Daddy masih cape."
Tolak sang ayah yang baru pulang kerja beberapa jam yang lalu itu.

"Oke! Kalau gitu aku boleh tidur disini?."
Tanya sang putri.

"Kamu serius mau tidur sama Daddy? Kamu udah 17 tahun loh."

Sang ayah menoel hidung mancung sang anak yang telah genap berusia 17 tahun ini.

"Emang salah tidur berdua sama Daddy? Aku kan kangen."
Ujarnya sedikit merajuk.

"Iya iya. Ayo tidur, ini udah jam 1 pagi dan besok kamu sekolah."

"Dad?."

"Hem?."

"Mau ketemu Mommy ngga besok? Aku mau ikut. Aku tahu kalau Daddy pasti kesana setiap ultah Daddy, aku atau Mommy pasti kesana. Iya kan? Kali ini izinin aku ikut. Bolos sehari kata bu Gaby gapapa kok, boleh ya? Sekali ini aja."
Ujarnya sedikit memohon.

"Kenapa?."

"Aku kangen. Boleh ?."
Ucapnya dengan raut wajah sedihnya membuat sang ayah jadi tidak tega.

"Ya udah, kamu boleh ikut."

"Yey! Love you Daddy!!."

"Sekarang kita tidur dulu, oke?."

"Oke!!."


Sang anak sudah tertidur beberapa jam yang lalu, namun sang ayah nampak masih terjaga. Dirinya masih memandangi wajah sang anak yang sangat mirip dengan istrinya.

"Kalian mirip banget kalau lagi tidur."
Gumam pria itu yang bernama Azizi atau Zee.

"Beruntung nya aku, mendapatkan dua wanita tercantik ini."

Zee pun mengusap kedua pipi anaknya yang sangat menggemaskan meski sudah remaja. Baginya, sang anak masih berusia belia atau bahkan balita karena sifat manjanya itu tak pernah hilang meski kini sudah tidak kecil lagi.

Zee selalu memanjakan anaknya karena dia hanya memiliki sang putri sebagai penyemangat nya saat bekerja. Putrinya lah yang selalu menunggu kepulangannya, selalu membutuhkan dirinya dan pastinya sangat peduli padanya.

Sampai nanti anaknya menikah, Zee tidak akan pernah lupa untuk selalu memanjakan anaknya.

Maklum, Zee yang kini genap berusia 40 tahun itu sangat menyayangi sang putri belebihi apapun. Dirinya rela kerja banting tulang hanya untuk putri semata wayangnya itu.

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang