"Kamu lagi liatin apa sayang ?."
Seorang laki laki memeluk perempuan dari belakang. Keduanya sama sama menikmati mentari pagi dari balkon kamar.
Sosok perempuan dalam dekapan itu menatap kedua tangan kekar suaminya penuh haru. Setiap pagi tidak pernah bosannya dia mengucap syukur telah dipertemukan dengan sosok suami yang penuh kasih sayang. Keduanya memang sepasang suami dan istri yang telah menikah hampir 9 tahun lamanya. Dan meski sudah berjalan lama, mereka tetap saja seperti pengantin baru yang tak lepas dari keromantisan.
"Zee, kamu udah bangun ?."
Tanya perempuan itu pada suaminya yang bernama Zee atau Arzean nama lengkapnya."Udah Marsha, bahkan aku baru aja mandi. Kamu lagi apa aku tanya."
Marsha. Istri sah Zee itu hanya tersenyum.
"Cuma lihat matahari terbit aja kok. Maaf ya ?."
"Kok minta maaf ?."
Marsha melepaskan pelukan Zee. Dia lekas menatap wajah suaminya. Bahagia dan beruntung sekali dia mendapat suami seganteng Zee.
"Karena ngga bangunin kamu."
"Oh...gapapa. Aku juga ngga tahu kamu di kamar dari tadi. Oh ya, bajunya kamu yang siapin kan ?."
"Iya. Ada yang ngga cocok buat kamu ?."
"Ngga kok. Pilihan kamu selalu yang terbaik."
Zee mencium kening Marsha lembut.
"Ya udah. Ayo masuk. Mama bentar lagi sampai."
Marsha mengangguk kemudian mengikuti sang suami masuk ke dalam kamar.
"Kamu hari ini kerja sampai jam berapa ?."
"Kayaknya malam lagi deh, Kamu gapapa kan aku tinggal ?."
"Ngga kok. Kan ada mama nanti."
"Ya udah. Yuk keluar."
Setelah Zee selesai memasang dasi, mereka turun ke meja makan.
"Loh, mama udah sampai ?."
Zee meyalami tangan mamanya.
"Mama udah sampai dari tadi. Istri kamu aja yang ngga kasih tahu kamu pasti."
Zee menoleh pada Marsha untuk bertanya.
"Maaf, tadi aku mau bangunin kamu, tapi kamu nya nyenyak banget."
Jawab Marsha. Dia sampai lupa membangunkan suaminya saat mama mertuanya datang pagi buta karena melihat wajah lelah suaminya."Ya udah. Mama masak ?."
Tanya Zee pada Miranda. Perempuan paruh baya itu merupakan ibu kandung Zee."Iya. Istri kamu mana bisa masak banyak begini. Suruh bangunin kamu aja ngga bisa."
Marsha hanya diam mendengar ucapan mama mertuanya yang selalu menyalahkan nya.
"Marsha bisa masak kok, ma. Cuma ngga banyak banyak. Cuma buat se kali makan aja."
Bela Zee."Harusnya bisa masak banyak dong, kan tahu mama mau kesini."
"Ya...maaf deh. Yuk kita sarapan aja. Sha, ayo duduk."
Marsha duduk di hadapan mama mertuanya.
Selepas sarapan bersama, Zee berpamitan pada sang istri.
"Aku kerja dulu ya ? Kalau ada apa apa, telfon aku aja. Oke ?."
"Iya. Kamu semangat kerjanya."
"Wih..kalau udah di semangatin ayang, pasti langsung semangat."
"Apaan sih. Dah sana berangkat nanti telat."