Pliss...Come Back

1.1K 195 14
                                    

"Kamu yakin mau ikut? Aku sampai sore loh."
Zee mengusap punggung Marsha yang tengah memeluknya manja.

Semenjak kejadian terakhir itu Marsha sudah tidak lagi kambuh dan pergi ke Bandara di jam 9 malam. Meski sudah jauh lebih baik keadaan nya, Zee tetap memantau istrinya takut tiba tiba kambuh disaat dia lengah.

"Iya, aku cuma duduk aja kok. Gapapa ya? Pliss ajak aku."
Jawab Marsha sambil mengeratkan pelukannya pada Zee seakan tidak mau jauh jauh dari suaminya.

"Yaudah kalau gitu, siap siap sana dandan yang cantik."

"Aku udah cantik, masih kurang ya?."
Marsha mendongak menatap kedua mata Zee.

"Kamu selalu cantik kok, tapi kali ini aku mau kamu di tambahin cantiknya. Bibir kamu kurang merah, pipinya juga engga pink kali ini. Liat tuh alisnya botak."

Marsha cemberut lalu melepaskan pelukannya.

"Bilang aja engga cantik kalau engga make up."
Ujarnya kesal.

"Engga Meng..kamu selalu cantik. Ya udah ayo kita pergi aja kamu engga perlu dandan."
Ajaknya.

"Males ahh.."

"Loh? Gimana ini? Mau ikut engga?."

"Iya iya..sebentar tungguin."
Marsha berjalan ke arah kamar mandi setelah mengambil baju.

Zee hari ini ada jadwal pergi ke sebuah yayasan di ujung Jakarta. Dia akan menjadi donatur tetap di yayasan tersebut dan Zee sendiri yang akan datang kesana untuk memberikanya. Marsha yang tidak memiliki kegiatan pun merengek ingin ikut karena tidak ada teman di rumah. Anak pertama mereka sudah sekolah dan selalu pulang sore karena ikut beberapa les tambahan.

Zee sendiri memang lebih tenang jika Marsha ikut dengannya karena dia takut penyakit Marsha kambuh saat di tinggal pergi. Namun Zee tidak mau mengajak Marsha pergi karena jadwalnya hari ini super padet. Dia takut Marsha justru kelelahan.

Karena Marsha terus merengek akhirnya Zee mengizinkannya ikut daripada nanti terjadi hal yang tidak di inginkan.

"Sha..ayo cepet. Lima belas menit loh aku nungguin kamu."
Zee kembali ke kamar dan melihat Marsha masih duduk di meja riasnya.

"Sebentar ya? Tinggal pakai lipstick."

Zee yang tadinya ingin marah marah karena Marsha sudah merusak image on time nya jadi ia urungkan saat melihat Marsha sudah merias dirinya sendiri.

Hampir lima tahun Marsha tidak pernah merias dirinya sendiri se cantik saat ini. Biasanya dia hanya memakai make up tipis agar tidak terlihat pucat. Tapi kali ini Marsha memakai make up yang komplit menambah kesan cantik natural dan jiwanya serasa kembali seperti dulu.

"Kenapa? Kok diem gitu?."
Marsha terus memperhatikan Zee lewat pantulan cermin di depannya.

"Welcome back Marsha.."
Jawabnya lalu memeluk Marsha dari belakang.

"Aku kangen kamu. Kangen banget."
Ujar Zee.

"Makasih ya udah nungguin."

"Mau sampai kapanpun bakal aku tunggu sayang."

"Makasih juga sudah sabar."

"Aku selalu sabar kalau menyangkut kamu."

Zee mencium bahu Marsha sekilas. Dan mengucapkan syukur berkali kali dalam hati karena Marsha yang dia kenal kembali padanya.

"Ayo kita pergi."
Ajak Marsha.

"Gimana kalau kita jalan jalan aja? Mau ya?."

"Lah..gimana. Katanya mau ke yayasan."

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang