selir medis penguasa langit

182 10 0
                                    

Bab 21

Sera diam-diam melirik raut wajah Kaisar Tertinggi, wajahnya tampak lebih segar dan bersemangat, nafasnya juga semakin kuat. Dia menarik nafas lega, akhirnya dapat menyelamatkannya untuk sementara.

Kaisar Tertinggi menatap Raja Deon Chu, perlahan-lahan ingin menopang tubuhnya. Raja Deon sangat sigap, segera berdiri dan menegakkan bantal di punggungnya agar dia bisa bersandar.

"Deon, Kakek Kaisar sepertinya belum pernah melihat isterimu sebelumnya."
Meskipun kata-kata Kaisar Tertinggi terdengar jelas, tetapi jika dibandingkan dengan orang normal, masih terdengar sangat lemah.

Raja Deon merasa agak tidak senang, hal pertama yang ditanyakan Kakek Kaisar malah urusan wanita ini.

Dalam setahun terakhir, Kaisar Tertinggi selalu berbaring di tempat tidur. Setelah menikah, mereka pernah pergi ke istana untuk memberi salam pada keluarga istana, tetapi karena kondisi kesehatan Kaisar Tertinggi, Raja Deon tidak membawanya ketika bertemu dengan Kaisar Tertinggi.

Sera menundukkan kepala dan tidak berbicara, juga tidak menunjukkan ekspresi apa pun.

Tapi dia dapat merasakan tatapan Kaisar Tertinggi terpaku pada wajahnya.

"Kakek Kaisar, kondisi tubuhnya kurang sehat, aku takut akan menularkannya pada Anda, jadi cucu tidak membawanya untuk bertemu dengan Anda." Raja Deon hanya menjelaskan seperti ini.

"Aku sudah sekarat, apa lagi yang perlu ditakutkan?" Kaisar Tertinggi tertawa.

Sera perlahan mengangkat kepalanya, ketika bertemu dengan tatapan tajam Kaisar Tertinggi, dia segera menundukkan kepalanya dengan ketakutan.

"Kakek Kaisar jangan bicara sembarangan, Anda pasti akan sembuh." Raja Deon berkata dengan sedih.

Kaisar Ming Yuan dan Raja Rui berkata:, "Ayahanda pasti akan berumur panjang."

Pelayan istana membawa semangkuk bubur millet, Kasim Chang segera menghampiri untuk melayani. Kaisar Tertinggi menelitinya:, "Kenapa? Apakah tidak bisa membiarkan anak muda melayaniku? Meskipun tidak mati, aku juga akan ketakutan setengah mati jika melihat wajahmu yang seperti ini. Pergi, pergi, tidur sana, bukankah ada Selir Chu yang melayaniku di sini?"

Kasim Chang telah melayani Kaisar Tertinggi selama bertahun-tahun, dia sangat memahami watak Kaisar Tertinggi. Dia tahu Kaisar Tertinggi sangat menyayanginya dan hanya ingin dia beristirahat. Air matanya jatuh, dia tersedak dan berkata:, "Hamba akan melayani Kaisar Tertinggi."

"Pergi!" Kaisar Tertinggi meninggikan suaranya dan memegang dadanya:, "Apakah kau ingin melihatku mati karena kesal?"

Melihatnya seperti ini, wajah Kasim Chang memuat karena ketakutan, dia segera berkata:, "Baik, baik, hamba segera pergi!"

Setelah Kasim Chang pergi, Sera masih berlutut dan tercengang. Kaisar Tertinggi menatapnya dan berkata:, "Kenapa? Tidak ingin melayani orang tua ini?"

Sera segera berdiri, dan mengambila mangkuk berisi bubur millet dari pelayan istana, kemudian berlutut dengan tergesa-gesa:, "Tidak, aku hanya...merasa tersanjung."

"Cucu akan melayani!" Raja Deon tidak ingin Sera mendekati Kaisar Tertinggi, jadi dia ingin menyuapi Kaisar Tertinggi sendiri.

Kaisar meliriknya:, "Kenapa? Tidak tega istrimu melayani Kakek Kaisar?"

"Bukan... bukan!" Raja Deon menurunkan tangannya. Dia merasa sangat canggung.
Meskipun dia tahu wanita itu adalah istrinya, tetapi dia tidak ingin orang lain menyapa Sera sebagai isterinya.

Meskipun istri maupun selir keduanya hanya katan sapaan, tetapi bagi Raja Deon, perbedaannya sangat besar.

Sera berlutut dan menegakkan tubuhnya, lalu menyuapi Kaisar Tertinggi.

selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang