Bab 133
Sera mengalihkan pandangannya, "Kalau begitu segera ceraikan aku dan nikahi wanita yang lebih cantik dariku."
Raja Deon Chu sangat marah, "Cepat atau lambat akan aku lakukan."
Dia seolah-olah sangat tidak suka menjadi Selirnya, bukankah dia yang menjebaknya dulu?
Dia mengalihkan topik pembicaraan, "Bima Tang mengatakan tadi orang dari Jing Hou Mansion ke sini?"
"Ya, mereka menyuruhku kembali karena Nenekku sakit."
"Lalu kau masih duduk di sini?" Raja Deon Chu terkejut.
Sera memandangnya, "Aku berkata Raja Deon Chu belum sembuh, jadi aku akan melakukan tugasku sebagai Selir dan merawatmu."
"Siapa yang ingin kau rawat ..." Katanya, kemudian dia mulai mengerti dan berkata dengan acuh tak acuh, "Ayahmu pasti sangat kesal."
"Semua ini berkat Raja dan ini baru permulaan," sera berkata.
Raja Deon Chu berkata dengan marah, "Kita sudah impas, tidak boleh mengungkitnya lagi."
"Bahkan tidak boleh mengungkitnya, Astaga, apakah kau merasa sangat bersalah?"
"Sera!" Teriak Raja Deon Chu, melihat tatapannya yang polos, dia menelan amarahnya dan berkata, "Aku benar-benar ingin menjahit mulutmu."
Sera menurunkan matanya, "Menjahit? Aku khawatir Raja tidak seterampil aku. Ngomong-ngomong, apakah kau sudah pulih sekarang?"
Raja Deon Chu semakin marah, "Jangan bicarakan ini lagi, jika mengungkitnya lagi, aku akan membunuh seluruh keluargamu."
Sera mencibir.
Pada saat ini, Bima Tang membawa orang dari Jing Hou Mansion lagi.
"Selir Chu, orang dari Jing Hou Mansion membawakan pesan," kata Bima Tang.
Sera menyipitkan matanya, "Ada apa?"
Ketika pelayan melihat Raja Deon Chu, dia berlutut dan memberi hormat, "Hamba menghadap Raja Deon Chu, Selir Chu."
"Ada apa?" Raja Deon Chu bertanya.
Mendengar suara Raja Deon Chu, bibirnya bergetar, "Tuan Hou menyuruh hamba memberi tahu Selir, kondisi Nyonya tua semakin memburuk. Jika Selir sempat, silakan pulang sebentar."
"Aku sudah mengatakan aku tidak sempat, aku harus merawat Raja!" Sera berdiri, dan mengulurkan tangannya, "Raja, di sini terlalu berangin. Jangan duduk lama-lama di sini. Mari kita masuk ke dalam."
Raja Deon Chu meletakkan tangannya di telapak tangan Sera dan menggenggam tangannya. Raja Deon Chu berdiri dan bersandar pada Sera, "Baik, ikuti keinginan Selir."
Sera hampir jatuh dan bersusah payah menyeretnya masuk, wajahnya memerah, tetapi tidak berani marah.
"Sudah kau lihat sendiri? Selir harus merawat Raja Deon Chu. Jika Nyonya tua benar-benar sakit, ada tabib istana di sini, dia bisa memeriksa Nyonya tua," Bima Tang berkata dengan ketus.
Mendengar ini, Sera mendorong Raja Deon Chu dan berkata, "Idea yang bagus, biarkan Tabib Cao pergi bersamanya, aku juga bisa merasa lebih lega."
Bima Tang tahu Nyonya tua benar-benar sakit dan Selir Chu berbakti, jadi dia memenuhinya, "Baik!"
Orang itu membawa Tabib Cao dan Ryan Xu ke Jing Hou Mansion.
Mendengar hubungan Sera dan Raja Deon Chu begitu dekat, Jing Hou tidak bisa mempercayainya.
Bukankah Raja Deon Chu sudah tidak sabar ingin menelan Sera, bagaimana mungkin dia bisa akrab dengannya?
Dia juga tidak bisa bertanya lebih detail, hanya bisa mengikuti tabib istana ke kamar Nyonya tua.
Mendengar Sera mengutuskan tabib istana untuk memeriksanya, Nyonya tua sangat senang dan kooperatif. Setelah memeriksa denyut nadi, tabib istana berkata, "Batuk Nyonya tua disebabkan oleh paru-paru basah. Aku akan memberikan resep. Jika setelah meminumnya Nyonya tua merasa lebih baik, bisa meneruskan meminum obat ini selama dua bulan. Meskipun obat ini belum tentu dapat menyembuhkan penyakitnya, tetapi dapat membuat kondisinya membaik."
"Terima kasih tabib!" Nyonya tua tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
AdventureSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...