Bab 38
Sampai matahari terbenam, Raja Deon belum datang.
Sera merasa agak gelisah. Hari ini berjalan begitu lancar. Sejak berkelana melewati waktu ke sini, hidupnya tidak pernah sedamai ini.
Setelah merawat luka Lucky pada malam hari, Kasim Chang memintanya untuk beristirahat di Paviliun Xi Nuan.
Ketika berjalan keluar, sera melihat Kaisar Ming Yuan berjalan menuju istana. Dia ragu-ragu apakah sebaiknya segera pergi atau menunggunya bertemu dengan Kaisar Tertinggi dulu? Tetapi seorang pengawal melangkah maju dan mengatakan sesuatu, raut wajah Kaisar Ming Yuan berubah drastik, lalu segera pergi.
Kenapa sudah tiba di depan istana, tiba-tiba pergi lagi? Apakah ada urusan yang serius?
Sera kembali ke Paviliun Xi Nuan dengan perasaan bingung. Dayang Merry datang menggantikan obatnya. Sera menyeka tubuhnya dengan air panas dan membasuh wajahnya, setelah itu dia merasa lebih nyaman.
Setelah minum obat anti radang dia naik ke tempat tidur dan segera tertidur.
Beberapa hari ini, dia selalu minum obat anti radang yang membuatnya merasa lemas dan mengantuk, ketika tubuhnya menempel di tempat tidur dia langsung tertidur pulas.
Dia bahkan tidak sempat memikirkan mengapa Kaisar Ming Yuan tiba-tiba pergi, meskipun sudah tiba di depan istana.
Saat tengah malam, Dayang Merry datang dan membangunkannya.
Sera mengosok matanya dan menatap Dayang Merry yang berdiri di sampingnya. Wajahnya tampak sesi, Sera hampir terpental dan bertanya dengan cemas, "Kaisar Tertinggi...."
"Bukan, bukan!" Dayang Merry segera menyelak, "Selir, cepat bangun dan ganti pakaian lalu meninggalkan istana, Gary Shi menunggu Selir di luar."
"Meninggalkan istana?" Sera tercengang. Kenapa harus tiba-tiba meninggalkan istana di tengah malam?
"Jangan bertanya lagi, cepat bangun!" Dayang Merry mengangkat selimutnya, lalu menoleh dan memerintahkan dengan tenang, "Bantu Selir mengganti pakaian."
Hanya pada saat itu, sera melihat dua orang pelayan sedang menunggunya.
Handuk basah yang dingin ditempelkan di wajahnya, Dayang Merry berkata, "Selir harus berjaga."
Handuk yang dingin membuat tubuh terasa segar, dia tidak bertanya lagi. Dayang Merry adalah orang kepercayaan Kaisar Tertinggi, dia pasti diperintahkan oleh Kaisar Tertinggi untuk mengeluarkannya dari istana.
Apakah Kaisar tertinggi marah padanya?
Jadi mengusirnya di tengah malam?
Ketika berjalan keluar, seorang pemuda dengan baju besi Perak dan pedang di pinggangnya telah menunggunya di teras. Dia berkata, "Gary Shi akan mengantar Selir meninggalkan istana."
Sera mengenalinya, dia adalah Gary Shi, Wakil Kepala Pengawal.
Dia yang ditunjuk untuk menyelidiki kasus Lucky sebelumnya.
Dia merasa heran, jika Kaisar Tertinggi ingin mengusirnya dari istana, mengapa mengutus Gary Shi untuk menghantarnya?
Dia tidak bertanya, dan hanya mengikuti Gary Shi.
Langkah Gary Shi sangat cepat, Sera berusaha mengejarnya, tetapi tetap tertinggal agak jauh.
Ketika tiba di gerbang istana, Sera sudah kehabisan nafas.
Sebuah kereta kuda sudah berhenti di luar istana, Sera mendongak dan melihat bahwa pria yang mengendarai kereta kuda itu ternyata Pengawal Bima Tang.
Bima Tang turun dari kudanya, meletakkan sebuah bangku kecil dan berkata dengan hormat, "Selir Chu, silakan naik kereta."
Sera tidak bertanya, menginjak bangku dan naik kereta kuda.
Gary Shi menunggang kuda di depan dan Bima Tang mengendarai kereta kuda menembus kegelapan malam menuju kediaman Raja Chu.
Kereta kuda melaju dengan cepat, membuat tubuhnya terombang-ambing di dalam kereta. Luka Sera terasa sakit, tetapi dia tidak menghiraukannya karena kepanikan sudah memenuhi hatinya.
Kereta kuda segera tiba dia kediaman Raja Deon, Bima Tang turun dari kereta dan membukakan tirai untuk Sera.
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
AventuraSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...