selir medis penguasa langit

245 9 0
                                    

Bab 119

Sera berjalan terhuyung-huyung, sambil mengoceh, "Setiba di sini, aku selalu diperlakukan seperti seorang tahanan, suatu saat nanti kalian pasti akan memohon padaku."

"Ya, ya!" Kedua hanya bisa menanggapi, mereka tidak berani mengatakan apa-apa, tetapi dalam hati bertanya-tanya ada apa dengan Selir Chu, kenapa Kasim Chang membiarkannya minum begitu banyak?

Setelah menghirup angin segar, Sera tidak merasa lebih nyaman, sebaliknya, dia menjadi lebih pusing. Namun, dia terus menerus meluapkan isi fikirannya.

Amarahnya yang tersimpan di dalam hatinya, membuatnya merasa sangat tertekan. Kenapa semuanya tidak berjalan lancar? Jika Raja Deon Chu tidak ingin menikah, kenapa tidak langsung menolaknya, alih-alih memanfaatkannya sebagai tameng? Apakah dia begitu mudah ditindas?

Dia telah menyinggung begitu banyak orang, nyawanya berada di ujung tanduk sekarang.

Sebelum mati, dia harus membunuh pelakunya lebih dulu. Setelah membulatkan tekadnya, dia menyerbu ke dapur dan menepis kedua Dayang. Fara yang berada di dalam dapur sangat ketakutan, "Selir, Anda mau mencari apa? Katakan saja, hamba akan membantumu."

Sera sudah melihatnya, segera mengambil pisau dapur dan mengarahkannya ke Fara kemudian menyeringai, "Siapa yang ingin menyakitiku, maka aku akan membunuhnya terlebih dahulu."

Kedua Dayang dan Fara ketakutan, Sera terus mengacukan pisau dapur, mereka bukan takut Sera akan melukai orang lain, tetapi takut dia akan melukai dirinya sendiri secara tidak sengaja.

"Selir, kalau ada masalah, sebaiknya dibicarakan baik-baik!" Dayang Merry mengedipkan mata pada Fara agar dia segera keluar untuk mencari pengawal.

Fara memahaminya dan ingin menyelinap keluar. Tetapi Sera menyadari niatnya dan menendang sebuah bangku kecil ke pintu, "Siapa yang berani pergi?"

Fara segera menghentikan langkahnya dan mengangkat tangannya, "Aku tidak pergi kemana-mana, aku tidak pergi, Selir, tolong tenangkan diri dan letakkan pisaunya dulu. Jika Raja Deon Chu mengetahuinya, akan memicu masalah besar."

Ketika mendengar nama Raja Deon Chu, dia menggertak gigi dan berkata, "Aku akan membunuhnya terlebih dulu."

Dia berlari keluar dengan pisau dapur. Pemabuk ini benar-benar sangat bersemangat dan berlari dengan cepat. Fara sangat ketakutan hingga kakinya lemas. Setelah mengejar beberapa langkah, kedua Dayang juga kehabisan nafas dan hanya bisa berteriak, "Cepat, hentikan Selir."

Tidak ada yang bisa menghalangi seorang pemabuk dengan membawa pisau dapur, Sera berlari tanpa hambatan sampai ke Paviliun Xiao Yue.

Ryan Xu sedang berjalan keluar, Raja Deon Chu memintanya untuk memesan anggur dan beberapa makanan kecil untuk Gary Shi.

Ketika melangkahkan kakinya menuruni tangga batu, dia melihat seseorang bergegas datang dengan membawa pisau.

Dia segera melaju keluar, ketika melihat itu adalah Sera, dia segera menghentikan langkahnya, tetapi daya terjangnya terlalu kuat, sehingga jatuh menimpa Sera.

Sera juga berlari dengan cepat dan tidak sempat menghentikan langkahnya ketika tiba-tiba ada yang menimpanya.

Dia tidak sengaja menginjak bagian belakang kepala Ryan Xu, karena terlalu licin, kakinya miring dan meluncur ke telinganya, Ryan Xu merasa telinganya kesakitan karena diinjak.

Tiba-tiba, pinggangnya menegang dan dia mendengar suara krak renyah. Dia secara spontan melengkung badannya karena bagian vitalnya terluka. Ketika dia berdiri dengan susah payah sambil menyeringai, Sera sudah bergegas masuk.

Setelah berlari dan berkeringat di sepanjang jalan. Sera merasa lebih Sadar.

Ketika masuk ke kamar Raja Deon Chu dengan membawa pisau dapur, dia menyadari apa yang dia lakukan, tetapi dia tidak mahu peduli dengan konsekuensinya.

Dia sudah tidak bisa menoleh ke belakang dan harus menemukan alasan untuk dirinya sendiri, dia tidak bisa selalu ditindas seperti ini.

Kata-kata Nenek bergema di benaknya, jika ada yang menindasnya maka dia harus berjuang keras membela martabatnya.

Melihat pisau dapur di tangannya, Gary Shi berkata dengan sungguh-sungguh, "Selir, letakkan dulu pisaunya."

"Orang-orang yang tidak berhubungan silakan keluar!" Sera menyipitkan matanya dan meniup rambutnya yang berantakan.
















selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang