selir medis penguasa langit

202 8 0
                                    

Bab 165

Hui Ding Hou tersenyum, "Setelah menjadi milikku, aku akan mematahkan tulangnya dan mengubahnya menjadi abu, tidak ada yang bisa menemukan jejaknya."

Orang kepercayaan itu mengerti, "Baik, kalau begitu tunggu sampai Tuan Hou menghantar Selir Chu ke terowongan rahsia, baru membiarkan Raja Deon Chu masuk."

Hui Ding Hou mengambil belati dari meja, memainkannya sebentar, lalu tiba-tiba menancapnya ke meja. Dia berkata dengan sinis, "Aku sudah lama ingin menyingkirkan Raja Deon Chu, entah apa yang difikirkan Kaisar, bahkan membiarkan dia memegang jabatan Hakim Jing Zhao, tetapi tidak masalah, dia bisa menduduki jabatan itu, tetapi tidak sanggup untuk mempertahankannya. Kali ini wanita bodoh itu menghantarkan dirinya ke depan pintu, aku ingin menggunakannya untuk mendorong Raja Deon Chu ke neraka agar dia tidak bisa bangkit lagi."

Orang kepercayaannya mencibir, "Ya, Tuan Hou akhirnya bisa membalas dendam kali ini."

Jika mengingati saat dia diperlakukan hari itu, Hui Ding Hou masih merasa sangat kesal. "Dia hanya seorang perajurit garda depan di bawah perintahku saat itu. Tetapi menggunakan status seorang pengeran untuk memukulku di depan semua perajurit dan membuat aku kehilangan muka. Aku bahkan hampir dipersalahkan oleh Kaisar. Jika bukan karena dibela oleh paman, aku tidak akan bisa menempati posisi sekarang. Aku sudah menyimpan dendam ini selama bertahun-tahun, akhirnya bisa membalasnya hari ini."

"Jangan khawatir, Tuan Hou, kita pasti bisa menuntut Raja Deon Chu memfitnah pejabat dan masuk tanpa izin ke rumah Hui Ding Hou." Orang kepercayaannya mengangkat kepalanya dan bertanya, "Bagaimana dengan Selir Chu?"

Hui Ding Hou mencibir, "Karena dia sudah menghantarkan dirinya ke depan pintu, kenapa tidak menggunakannya untuk mempermalukan Raja Deon Chu."

"Baik, kalau begitu aku akan menunggu instruksi Tuan Hou, lalu mengirimnya ke kamar rahsia, untuk sementara dia akan ditempatkan di ruangan lain dan menunggu keputusan Tuan Hou." Kata orang kepercayaan itu.

Hui Ding Hou menyipitkan matanya, Raja Deon Chu, betapa lancangnya kau hari itu? Tidak hanya memukulku bahkan berulang kali merebut jasaku, bagaimana mungkin aku bisa membiarkannya bebas?

Memikirkan Sera, dia mencibir. Tentu saja dia tidak percaya dengan perkataan Sera, ingin melihat seperti apa calon adik iparnya? Dia khawatir Raja Deon Chu yang mengutusnya untuk menjebaknya. Oleh karena itu, dia yakin Raja Deon Chu akan datang hari ini. Raja Deon Chu sangat membencinya. Begitu dia menjabat, dia adalah target pertamanya.

Terlalu tidak sabar.

Sera akhirnya mengurungkan niat untuk membius para pelayan, karena dia mendengar samar-samar suara percakapan diluar. Seharusnya ada pengawal diluar. Dia hanya memiliki satu tabung anestesi, tidak boleh disia-siakan.

Tapi kotak obat itu benar-benar tidak membantunya kali ini, dan itu membuatnya merasa tertekan. Sebelumnya, dia berfikir kotak obat itu akan mengabulkan semua isi fikirannya, tetapi ternyata tidak. Sekarang dia berharap ada pistol dalam kotak obat ...

Dia duduk dengan tenang.

Hanya ada satu kesempatan. Dia tidak bisa membuat kesalahan. Jika terjadi kesalahan, dia harus menanggung penghinaan sebelum mati.

"Nona, Tuan Hou mengundang Anda!" Pelayan keluar dan mengucapkan beberapa patah kata, lalu masuk dan berbicara dengan Sera.

Sera menatapnya, "Pergi Ke mana?"

Pelayan itu tersenyum dan berkata, "Tuan Hou sedang menunggumu di kamar. Dia sudah menyiapkan makanan dan arak."

Sera tahu dia harus menurut dan berkata, "Baik, tunjukkan jalannya."

Setelah keluar dari pintu, dia menelusuri koridor dan berbelok tiga kali sebelum tiba di samping. Sera berusaha mengingat jalannya. Kamar ini lokasinya lebih terpencil. Suara gonggongan anjing terdengar sangat jelas, seperti datang dari halaman sebelah.

Pintu terbuka dan pelayan itu tiba-tiba tersenyum, "Silakan masuk!"

Dia mendorong punggung Sera dengan satu tangan, lalu menutup pintu dengan kencang. Sera tersandung, tetapi akhirnya dapat berdiri kokoh.

Cahaya di ruangan itu redup, tirai biru yang tebal tergantung di jendela, kertas kuning ditempelak di pintu untuk menghalangi cahaya. Sera menahan rasa panik dalam hatinya dan melihat cahaya lilin di sisi kiri.

Cahaya lilin menjadi semakin terang. Itu adalah Hui Ding Hou yang memegang lilin dan menyinari seisi ruangan. Wajahnya terlihat sangat jahat, dia bertelanjang dada, menunjukkan berbagai bekas luka di atas dada yang kokoh.

Sera tidak takut dengan orang ini, tetapi ada banyak alat penyiksaan yang tergantung di dinding ruangan ini.

Banyak di antaranya yang berlumuran darah dan mengeluarkan bau busuk.

Sera secara spontan menutupi hidungnya dan kemarahan dalam hatinya melampaui ketakutannya. Berapa banyak wanita yang nyawanya berakhir di ruangan ini?









selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang