Bab 156
Kekompakan Jing Hou Mansion membuat Sera ingin memberontak.
"Aku akan menghitung sampai tiga, minggir!" Sera menatap Lynn dengan dingin.
Lynn terkekeh, "Aku tidak bisa membiarkan Selir menggangu Nyonya tua beristirahat."
Sera menatapnya, "Satu ..."
Sera mendorongnya dengan kedua tangan, Lynn terhuyung-hayang dan jatuh ke tanah.
"Maaf!" Sera segera pergi.
"Aduh, Selir memukulku, Selir memukulku ..." Lynn menjerit kesakitan di tanah, para pelayan segera datang melihatnya.
Sera berhenti dan melangkah mundur.
Lynn menangis dan berkata, "Keterlaluan, bagaimanapun aku adalah Bibimu, kau berani memukulku. Apakah hanya karena kau adalah Selir, jadi bisa pulang ke sini untuk menindas para tetua."
Sera membungkuk dan berkata dengan sinis, "Bibi, aku sarankan kau sebaiknya tutup mulut. Nyonya tua kedua bahkan tidak berani menghalangiku."
"Kau, apa yang ingin kau katakan?" Lynn tiba-tiba berhenti menangis.
"Dulu, jika aku ingin pulang, harus meminta izin pada Raja Deon Chu berulang kali, tetapi sekarang aku bisa pergi ke mana pun aku mahu, apa pendapatmu?" Sera berkata.
Lynn terkejut, "Berhenti menggertakku, Raja Deon Chu sama sekali tidak memandangmu. Hari itu kalian hanya bersandiwara didepan kami." Mereka memang terlihat sangat mesra hari itu, tetapi karena agak berlebihan malah lebih mencurigakan.
"Meskipun hanya bersandiwara, Raja setidaknya bersedia menemaniku dalam pertunjukkan ini."
Lynn berfikir ucapannya masuk akal, biasanya Sera tidak akan selancang ini ketika pulang, tetapi kali ini dia tampak sangat percaya diri.
Dia tidak berani mengeluarkan suara dan melihat Sera segera menghilang.
Sera pergi ke kamar Neneknya, Nyonya tua itu memang sakit parah, dia tertidur, tetapi wajahnya pucat.
Ibu Sunny membawa Sera keluar dan berbisik, "Jangan ganggu dia. Dia belum tidur semalaman, karena batuk sepanjang malam."
"Di mana obat yang aku berikan? Apakah sudah diberikan pada Nenek?" Tanya Sera.
Ibu Sunny menghela nafas, "Dibuang."
Kenapa dibuang?" Sera tercengang.
"Nyonya tua kedua yang membuangnya, dia berkata akan diperlihatkan pada tabib, tetapi setelah diambil, tidak pernah dikembalikan," Ibu Sunny berkata dengan marah.
"Mengapa dia melakukan ini?" Sera benar-benar bingung. Obat ini sangat efektif jika diminum, bahkan sudah diberitahu oleh Ibu Sunny dan Nenek bahwa ini adalah obat di istana. Mengapa Nyonya tua kedua tetap harus memeriksa obat dari istana?
Ibu Sunny berkata dengan marah, "Apalagi alasannya? Dia takut jika nyonya tua sembuh akan merebut kembali kekuasaannya."
Kekuasaan? Kekuasaan lagi.
Sera sangat membenci kata ini.
"Aku akan memerintahkan seseorang untuk menghantarkan obat lagi besok, tapi kali ini kau harus menyembunyikannya, jangan sampai dia membuangnya lagi," kata Sera.
"Hamba mengerti. Ngomong-ngomong, Selir Chu, apakah kedatanganmu kali ini untuk pernikahan nona kedua?" Tanya Ibu Sunny.
"Kau juga mengetahuinya? Apakah Nenek juga tahu?"
Ibu Sunny menggelengkan kepalanya, "Mana berani memberitahunya? Aku takut dia akan marah lagi. Dia tidak boleh terlalu emosional sekarang, Selir juga jangan memberitahunya."
Sera mengangguk tak berdaya, "Aku mengerti."
Sera pergi dan tidak menunggu nyonya tua itu bangun. Sepertinya nyonya tua tidak bisa membantunya. Kedatangannya hari ini sia-sia. Namun, dia berharap akan ada kabar baik dari Johan.
![](https://img.wattpad.com/cover/326671338-288-k315194.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
הרפתקאותSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...