Bab 132
Tabib Cao datang untuk mengobati luka Raja Deon Chu seperti biasanya. Dia menanyakan apa yang harus dilakukan terhadap benang jahitan ini, Bima Tang memerintahkan seseorang untuk memanggil Sera.
Sera berkata pada tabib Cao, "Ini adalah benang yang terbuat dari putih telur, sehingga dapat diserap oleh tubuh manusia dan tidak perlu dibongkar."
"Putih telur bisa dibuat menjadi benang? Luar biasa, luar biasa!" Seru Tabib Cao.
Raja Deon Chu sangat kesal, "Apakah aku harus hidup bersama benang-benang ini seumur hidup?"
"Ya, jika ada benang, orangnya tetap hidup, jika benangnya hilang, orangnya juga mati." Sera mencibir.
Dalam beberapa hari terakhir, hubungan keduanya sangat harmonis, terkadang mereka juga saling bercanda.
Ryan Xu mengagumi keterampilan medis tabib, setelah selesai merawat Raja Deon Chu, dia bergegas bertanya pada tabib, "Tabib, aku merasa kurang enak badan akhir-akhir ini, bisa tolong diperiksa?"
"Mana yang terasa tidak nyaman?" Tabib kerajaan Cao mudah didekati dan tidak memandang rendah pada Ryan Xu sebagai pengawal istana.
"Akhir-akhir ini aku sering mengantuk, sering merasa linlung dan sering buang gas, bahkan sangat bau, ada bau mulut, rambut berminyak dan ada banyak jerawat di pantatku. Aku bisa menunjukkan jerawatku, sangat menakutkan ...." Setelah berbicara, dia menarik tabib ke balik tirai.
Sera sedang duduk di depan tirai dan merasa agak canggung mendengar suara pakaian Ryan Xu dilepas.
Raja Deon Chu berkata dengan marah, "Ryan Xu, kembali ke kamarmu dan lepas bajumu di sana."
Ada suara kentut panjang dari Ryan Xu dari tirai dan tiba-tiba tercium bau yang kuat.
"Seperti ini baunya tabib, apakah aku sakit?" Ryan Xu tidak mempedulikan Raja Deon Chu.
Tabib menutup hidungnya dan melarikan diri, "Baik, aku tahu apa penyakitmu, limpamu lemah dan lembab, aku akan menuliskan resep untukmu setelah kembali, selamat tinggal."
Sera menahan nafas, baunya sangat menyengat, dia berdiri dan berjalan keluar, Bima Tang segera mengikuti, Raja Deon Chu masih berbaring tengkurap dan pakaiannya belum rapi, sangat tidak senonoh jika keluar seperti ini, jadi dia mengutuk Ryan Xu.
Ryan Xu tidak tahan dengan baunya sendiri dan melarikan diri.
Sera duduk di depan teras dan menopang pipinya, menikmati hembusan angin sambil berfikir.
Raja Deon Chu sudah berpakaian rapi dan berjalan keluar. Melihat dia duduk di depan teras dengan menopang pipinya, dia tampak mungil.
Dia duduk.
"Apa yang kau fikirkan?" Raja Deon Chu bertanya, setelah dikerjai Ryan Xu, suasananya mencair, ternyata tidak sulit memulai pembicaraan dengannya.
"Berjemur matahari untuk mengisi kalsium, tidak memikirkan apapun." Sera sebenarnya sedang memikirkan pesan yang disampaikan pengawal tadi. Dia tahu bukan kondisi Nyonya tua memburuk, tetapi Jing Hou ingin memberinya pelajaran.
"Mengisi apa?" Raja Deon Chu tidak memahaminya.
"Mengisi ..." Sera berfikir sejenak, "Mengisi otak, akhir-akhir ini otak kurang lincah."
"Apakah otak bisa diisi? Omong kosong!" Raja Deon Chu dalam suasana hati baik hari ini, mungkin karena cuasa yang cerah.
Dia melirik matahari yang cerah, terasa menyilaukan dan segera pindah posisi.
"Berjemur dibawah matahari pagi adalah kebiasaan yang baik, agar nasib tidak selalu sial." Sera masih memegangi pipinya, tampak bosan.
"Gadis jelek ..."
Sera menoleh dan menatapnya, "Kita harus menambahkan satu persyaratan lagi, tidak boleh memanggilku gadis jelek, wanita jelek, atau orang jelek."
"Bukankah aku mengatakan yang sebenarnya?"
"Tergantung dibandingkan dengan siapa."
"Dibandingkan dengan aku!" Raja Deon Chu berkata dengan nada menghina.
Sera menatapnya, sinar matahari jatuh di wajah tampannya, kulitnya bersinar, dengan bulu mata panjang, meskipun ada bekas luka, tetapi dia tetap terlihat sangat tampan.
Tentu saja, Sera kalah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
AdventureSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...