Bab 76
Raja Deon Chu mengerutkan kening, "Siapa bilang anak perempuan pasti akan menderita?"
Sera menarik nafas dalam-dalam, "Bukankah begitu? Di era masyarakat patriarki seperti sekarang, wanita hanya bisa menikah dan melahirkan anak. Satu-satunya karir dalam hidupnya adalah melayani suaminya, namun dalam karir ini juga ada pesaing, kalian para pria memiliki beberapa selir, tidak mengerti perasaan yang tulus."
Raja Deon Chu tercengang, teori apa ini?
Karir apa, pesaing apa? Dan mengapa dia mengatakan tidak mengerti perasaan yang tulus?
"Siapa bilang aku tidak mengerti?" Raja Deon Chu mengerutkan alisnya.
"Kau mengerti? Meskipun kau dapat menikah dengan Michele sesuai dengan keinginanmu, apakah kau bisa tidak memiliki selir dalam seumur hidupmu demi dia?" Tanya sera.
Raja Deon Chu berkata dengan ketus, "Apakah aku akan memiliki selir, apa urusanmu? Lagi pula, kenapa kau melibatkan dia?"
"Ayo kita diskusikan, jawab pertanyaanku, apakah kau bisa tidak memiliki selir demi dia."
"Dia berbeda dengamu, dia lebih bijaksana."
"Ya, dia lebih bijaksana, dia bahkan akan memilih selir untukmu, tetapi yang aku tanyakan adalah apakah kau bersedia hidup bersamanya seumur hidup? Jika tidak, maka kau sebenarnya tidak mencintainya." Di hadapan pria jaman kuno ini, Sera akhirnya bisa berpura-pura menjadi ahli cinta.
Meskipun dia tidak suka menonton drama percintaan, tetapi asistennya Amy suka menontonnya dan mengungkapkan segala macam pendapatnya tentang cinta di hadapannya.
Amy adalah seorang mahasiswa pascasarjana yang gemuk dan belum pernah berpacaran, bahkan belum pernah mendapatkan ciuman pertama.
Tapi Amy sangat optimis, dia berkata suatu hari dia akan bertemu dengan orang yang tepat, kemudian akan mencurahkan segenap perasaannya.
Setelah mengatakan ini, Sera menoleh dan meneruskan tidur.
Raja Deon Chu terdiam.
Dia tidak sependapat. Siapa bilang mencintai seseorang harus hidup bersamanya seumur hidup? Tujuan memiliki selir adalah untuk memperbanyak keterunan, tidak ada hubungannya dengan cinta.
Bukan dia tidak mengerti cinta, tetapi Sera terlalu sok tahu.
Memikirkan ini, dia merasa ngeri. Apakah Sera juga mengatakan ini di depan ayahnya?
Dia ingin bertanya lagi, tetapi suara nafas gadis itu terdengar tenang, dia sudah terlelap.
Dasar babi, masih bisa tidur dalam situasi seperti ini, dia bahkan belum memberitahunya apa yang dikatakan Ayah.
Sera awalnya hanya ingin memejamkan mata sebentar, tetapi dia tertidur selama dua jam.
Ketika bangun, dia melihat Ryan Xu dan Bima Tang duduk di dekat pintu, keduanya terdiam.
Raja Deon Chu tertidur di sampingnya, bekas lukanya sudah tidak terlalu mengerikan. Bengkaknya agak berkurang dan situasinya tampak membaik.
Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh keningnya, suhunya agak tinggi, tetapi itu bukan masalah serius.
Dia menarik nafas lega.
Sulit membayangkan bahawa beberapa hari yang lalu, pria ini masih ingin membunuhnya, tetapi sekarang mereka dapat berbaring di ranjang yang sama dengan damai.
Dia tahu hubungan mereka yang harmonis saat ini adalah karena krisis di istana, tetapi begitu masalah ini berlalu, mereka pasti akan kembali ke situasi yang tegang seperti sebelumnya.
Memikirkan ini, Sera tidak bisa tidur dengan tenang bersamanya di ranjang yang sama, dia turun dari ranjang dan berjalan keluar.
Bima Tang bertanya dengan perlahan, "Selir mau pergi ke mana?"
Sera berkata dengan lembut, "aku ingin mencari udara segar sebentar."
"Selir jangan pergi terlalu jauh, jalan-jalan di sekitar sini saja. Pengawalan di istana sangat ketat. Mereka mungkin akan melukai Selir karena tidak mengenal Selir."
"Baik," jawab Sera, lalu mendorong pintu dan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
AdventureSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...