selir medis penguasa langit

232 7 0
                                    

Bab 125

Raja Deon Chu berkata, "Jika tidak percaya, bawa saja kotak ini ke istana dan kita lihat apakah kepalamu masih aman?"

Sera benar-benar tidak menyangka menjadi seorang selir di zaman kuno begitu berisiko. Bukannya dalam sejarah, para selir menjalani kehidupan mereka dengan tenang dan bahagia? Mengapa kehidupannya begitu menyedihkan?

Hidup di zaman kuno belum sampai setengah bulan, dia sudah merasa hampir gila.

Memikirkan keadaannya yang terjepit, dia tiba-tiba merasa putus asa. Dia mengangkat kotak obat dari lantai dan kotak obat segera menyusut. Kemudian menyimpannya dia saku lengan baju bersama surat hutang, lalu mendongak dan berkata dengan sombong, "Jika kau berani menggertakku, aku mati bersamamu."

Melihat Kotak obat tiba-tiba mengecil lagi, Raja Deon Chu sangat terkejut. Setelah mencerna kata-kata sombongnya, Raja Deon Chu lebih marah lagi, "Seorang bodoh yang membawa pisau dapur untuk membunuh orang, malah menyakiti diri sendiri, masih berani mengancamku, apakah kau masih tahu malu?"

"Tidak, aku tidak tahu malu, jika nyawaku melayang, kau juga harus menderita bersamaku." Sera berkata dengan galak.

Entah kenapa, Raja Deon Chu malah merasa lucu.

Seperti seekor semut yang memegang segenggam lumpur dan berkata akan mati bersama seekor harimau.

"Hahaha!" Dia tertawa terbahak-bahak.

Wajah Sera langsung menjadi suram.

Setelah Raja Deon Chu selesai tertawa dia berkata dengan ketus, "Jangan tertawa, kau telah menjebakku kali ini, kau berhutang padaku ..."

"Tunggu dulu," dia menyelanya, "Bagaimana dengan kejadian kau dan ayahmu menjebakku di kediaman Tuan Putri?"

Sera berfikir cukup lama.

Raja Deon Chu berseru, "Kita impas."

Sera juga tidak bodoh, dia perlahan-lahan meluncur ke bawah, menutup matanya dan menarik selimut untuk menutupi wajahnya, "Aku sangat mabuk sekarang, kita bicarakan lagi nanti."

Raja Deon Chu membuka selimutnya, "Jangan berpura-pura, katakan, apa yang dikatakan Ayah? Apakah dia menyalahkanmu?"

"Tanyakan saja sendiri." Sera menjawab dengan ketus.

Raja Deon Chu mengancamnya, "Jika kau tidak memberitahuku, maka aku juga tidak bisa membantumu. Ini menyangkut nyawamu, fikiran baik-baik."

Sera benar-benar marah dan tak berdaya, jadi dia duduk lagi dan meliriknya, "Ayah bertanya mengapa aku berubah fikiran, awalnya tidak keberatan kau menikahi selir tetapi akhirnya tidak setuju. Dia tidak terlihat marah, tetapi aku bertemu dengan Perdana Menteri Chu di depan ruang kerja istana dan dia tampak agak marah."

"Apa dia mengatakan sesuatu?" Raja Deon Chu bertanya.

"Tidak, bahkan tidak menyapa, langsung pergi setelah melihatku." Sera menatapnya, "Mengapa kau tidak menikahi Rebecca?"

Raja Deon Chu berkata, "Aku tidak ingin menikah."

Sera berkata, "Meskipun aku tidak suka kau mendorongku sebagai tameng, tapi tindakanmu benar."

Raja Deon Chu meliriknya, "Benar?"

Sera berkata, "Jangan salah faham, aku tidak menentang kau menikahi selir muda. Aku hanya berfikir kau tidak dapat menyakiti wanita lain lagi. Jika kau tidak menyukai Rebecca, dia juga tidak akan bahagia setelah menikah denganmu. Bagimu ini adalah batu loncatan untuk meniti karir, sedangkan bagi dia, ini adalah masalah kebahagiaan seumur hidup. Tidak ada yang berhak menghancurkan hidupnya kecuali dirinya sendiri."

Raja Deon Chu menatapnya dengan tercengang, wanita ini jelas sedang memujinya, tetapi dia merasa malu.

Dia tidak pernah memikirkan kepentingan Rebecca, apalagi memikirkan apakah dia akan menghancurkan hidupnya.














selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang