Bab 188
Sera melihat Raja Sun yang sedang diet menghabiskan dua piring dimsum, satu piring daging domba goreng dan dua tumisan, dengan semangkuk nasi putih.
"Jika belum cukup, bisa meminta koki membuatkan sesuatu lagi." Sera merasa dia masih menatap piring kosong itu seolah-olah belum kenyang.
Raja Sun menatapnya dengan tegas, "Tidak perlu, aku sedang diet, kau tidak boleh mencelakakan aku seperti ini."
Sera merasa sangat tidak berdaya, orang yang berkata sedang diet, datang ke sini untuk makan besar, kemudian mengatakan bahwa dia sudah mencelakakannya.
"Kalau begitu kakak kedua jangan makan lagi." Sera berkata.
Raja Sun perlahan mengangkat kepalanya dengan marah, "Bukankah aku hanya makan dua potong dimsum? Kenapa pelit sekali?"
"Bukan ..." Sera menatap wajahnya yang gemuk dan marah, menurunkan pundaknya dan berkata dengan tidak berdaya, "Maksudku, kakak kedua sudah cukup kenyang hari ini, besok bisa datang ke sini untuk makan lagi."
"Ada dimsum apa besok?" Raja Sun mengeluarkan sapu tangannya dan menyeka sudut mulutnya yang berminyak dengan lembut. Dia bertanya dengan acuh tak acuh, tetapi jelas sangat berharap.
"Kakak kedua bisa memesan koki istana memasakkan apapun yang kau mahu." Sera mengaku kalah.
"Siapkan beberapa masakan yang sederhana saja." Raja Sun mengeluarkan sebuah daftar. "Kebetulan beberapa hari lagi ada hari ulang tahunku. Selir berkata ingin merayakan ulang tahunku dan sengaja menyiapkan daftar menu. Sebaiknya minta koki istana untuk membuatkan hidangan di dalam menu untuk aku cicipi dulu, agar nanti tidak mengecewakan para tamu. Porsinya tidak perlu terlalu banyak. Aku sedang diet dan tidak bisa makan terlalu banyak."
Daftar menu itu diletakkan di atas meja. Sera mengambilnya dan melihatnya. Setelah menghitungnya, dia tercengang, "Pesta ulang tahun kakak kedua, ada 38 hidangan?"
"Meskipun agak boros, bisa dilakukan penghematan di urusan lainnya, tidak perlu menyediakan acara hiburan, tetapi jangan sampai para tamu kecewa dengan makanannya," Raja Sun berkata dengan tenang.
"Kalau begitu, besok juga tidak bisa menyiapkan 38 macam hidangan." Sera benar-benar merasa kasihan pada koki istana.
"Buatkan 3 hidangan besok dan 3 hidangan lagi keesokan harinya, dan seterusnya, seharusnya dalam 10 hari semuanya akan lengkap."
"Kalau begitu, akan melewatkan hari ulang tahunmu?"
"Ditunda!" Kata-katanya singkat dan padat.
Selalu ada alasannya.
Dia merasa sangat yakin Raja Sun datang menjenguknya karena Kaisar mengutus 2 orang koki istana ke sini.
Hal ini langsung terbukti, saat Raja Sun pergi, dia tidak menanyakan kondisi luka Sera sama sekali.
Keesokan pagi, Raja Jay dengan istrinya dan Raja Qi dengan istrinya datang bersama.
Pengadilan libur setiap tanggal 10, jadi hari ini Raja Deon Chu tidak pergi ke Jing Zhao Mansion, dia sedang berbincang dengan Raja Qi dan Raja Jay di aula utama, sementara Selir Jay dan Michele berbincang dengan Sera di Paviliun Feng Yi.
Hari ini, Michele mengenakan gaun satin berwarna ungu dengan sulaman kupu-kupu, rambutnya disanggul dan dihiasi dengan kepit rambut giok, terlihat manis dan menawan.
Wajahnya diolesi dengan bedak tipis dan bibirnya mengkilap seperti diolesi madu.
Sedangkan Selir Jay mengenakan gaun satin berwarna zamrud dengan motif bunga, sanggulnya dihiasi dengan jempitan emas, wajahnya tidak cantik tetapi terlihat elegan dan ada tahi lalat di alisnya. Berdiri di samping Michele, auranya tidak tertutup oleh kecantikan Michele, tetapi malah terlihat murah hati.
Sedangkan wajah Sera sangat pucat, mengenakan pakaian merah tua, rambutnya digulung dengan santai dan bibirnya diolesi gincu dengan tergesa-gesa, membuatnya terlihat lesu dan kusam.
Selir Jay menatapnya dengan ketakutan, "Tak disangka Hui Ding Hou begitu Arogan bahkan berani melakukan kejahatan seperti ini di bawah pemerintahan Kaisar. Adik ipar pasti sangat ketakutan saat itu, bukan?"
"Aku baik-baik saja, terima kasih atas perhatian Selir Jay." Sera tidak akrab dengannya, jadi tidak mengenal wataknya, hanya bisa menanggapi dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
AventuraSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...