89. Christmas Eve

593 53 10
                                    

Author's Note:

Yang di KK 🔞 ya. Jauhi kalo kamu belum 18 tahun.

KK 3,100 kata, WP 900 kata.

Ada juga scene Helen dan Jeremy.

**********************************

Keesokan harinya adalah tanggal 24 Desember. Rombongan Rere dan Gio ramai-ramai berkunjung ke menara Eiffel, lalu lunch di Jules Verne restaurant di menara itu. Makan di restoran itu sangat luar biasa. Sudah makanannya sangat lezat dan disajikan dengan estetik sekali, pemandangan kota Paris di sekitar mereka pun menambah pengalaman kuliner di sana jadi lebih istimewa. 

Saat sedang memilih makanan, Rere tiba-tiba tersadar akan sesuatu. 

"Gi, di sini ada rose wine, lho."

Mereka sedang duduk bersebelahan.

Mendengarnya, Gio jadi tertawa, lalu berbisik pada Rere. "Kalo minum itu, kita harus ke hotel setelahnya, dan ini masih siang."

"Main siang aja, emangnya nggak mau?"

Mata Gio melebar, "Heh, mulai nakal ya, kamu!"

"Aku pengen, Gi."

"Apanya?"

"Rose wine-nya."

"Jangan deh, nanti orangtua kamu lihat kamu minum wine, terus aku dimarahin."

Rere melirik ke arah orangtuanya, yang duduk bersama dengan orangtua Gio dan Oma Anyelir.

"Es teh aja deh tuh, ada banyak rasa," tawar Gio. 

"Kok minum es teh, kan aku belum dipakai," bisik Rere nakal. Biasanya Gio yang menggodanya. Karena Rere sering minta dibuatkan es teh manis selesai mereka bercinta. Tapi kali ini dia yang bercanda seperti itu.

"Kenapa sih kamu mancing aku? Pengen? Kita check in aja abis ini."

"Hey, kalian, pengantin baru!" tegur Reinhart. "Berhenti bisik-bisik sendiri! Pesen makanan, buruan! Itu waiternya dari tadi cuma nungguin kalian!"

Gio dan Rere langsung buru-buru memesan makanan. 

Setelah makan siang selesai, keluarga dan teman-teman mereka sepakat untuk free time, alias semua bisa berpisah, pergi ke manapun mereka mau. Para orangtua memutuskan untuk menonton konser musik. Ada orchestra yang akan menampilkan karya-karya Vivaldi, salah satu pengarang musik klasik kesukaan Papi Gio dan Helen. Kinara, Reinhart, Dharma dan orangtua Dharma (yang ikut liburan ke Paris karena sekali lagi, ayah Dharma adalah sekretaris utama Papi) akan bersiap ke gereja untuk persiapan malam Natal. 

Orangtua Kinara dan Reinhart tak masalah anak-anaknya pergi ke Paris dan berpisah dengan mereka di saat yang sakral itu, karena keduanya dibayari liburan gratis oleh Gio. Tak salah untuk have fun. Berkumpul dengan orangtua bisa lain kali, tapi anak mereka belum tentu bisa liburan gratis bersama teman-teman seperti saat itu. 

Helen dan Aji mau ke museum lagi. Kali ini terdengar seru, yaitul ke makam bawah tanah Paris, jadi Chandra, Nita dan Wina ingin ikut. Tentu saja Jeremy juga ikut untuk mengawal Helen. 

Hendra tidur siang dengan waitress yang ditemuinya kemarin. Tidur siang untuk kedua kalinya. Sepertinya perempuan itu akan menjadi pacar Hendra selama di Paris. 

Bagaimana dengan pasangan pengantin baru kita?

Mereka juga berencana tidur siang di hotel terdekat dengan Eiffel Tower, biarpun Gio sih pamit ke Papinya mau "jalan-jalan."

*********************************

Hanya untuk tidur siang, Gio membawa Rere ke Shangri-la Paris, menyewa kamar termahal dengan pemandangan Eiffel Tower yang menawan.

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang