The Colorful Girls (JKT48)

22

★★★★★

Sedang asik mengkhayal tiba-tiba lamunannya dibuyarkan oleh suara seseorang yang memanggilnya dari belakang.

"Ve. Hei senyum-senyum sendiri. Mulai stres lo ya?", ujar Kinal yang sedang menggandeng Vino disampingnya
"Ih apaan si lo Nal. Ganggu aja deh. Eh ada Vino juga. Halo Vin.", Ve tersenyum.
Vino : "Hai Ve. Apa kabar?"
Ve : "Baik hehe. Eh Nal, gw nanti malem mau dinner berdua dong bareng Fizi. Aaaa gw seneng banget."
Kinal : "Fizi? Tunggu tunggu. Sebenernya lo tuh sukanya sama siapa sih? Fizi atau Rival? Perasaan dua-duanya lo deketin."
Ve : "Iiihh. Gw tuh sukanya sama Fizi. Sama Rival itu cuma kagum aja gitu loh hihihi."
Kinal : "Dasar lo centil."
Ve : "Ih biarin aja. Cantik ini."
Kinal : "Udah ah gw mau pacaran dulu ya. Bye."
Vino : "Bye Ve."
Ve : "Bye Vino manis hihi."

★★

Nabilah tampak sedang kesusahan membawa tumpukan buku yang ia pinjam dari perpustakaan hari ini.
Memang ia sengaja untuk meminjam buku sebanyak mungkin hari ini karena ia ingin menghabiskan waktu dengan membaca buku. Kebetulan hari ini ia tidak ada kelas.

Tapi di tengah jalan ia tidak melihat bahwa ada genangan air bekas hujan didepannya yang membuat lantai menjadi licin. Ia menginjak genangan air itu.
Dan,
"Aaaa!", teriak Nabilah yang tergelincir.
"BRUKKKK!!!"
Semua buku yang ia bawa terjatuh dan berceceran dimana-mana.
Tetapi Nabilah tidak terjatuh. Karena ada seseorang yang menangkapnya dari belakang.
Nabilah kemudian melihat ke arah orang itu. Ternyata ia adalah El.
"Kapan sih lo gak ceroboh? Kalau jalan liat-liat.", ucap El sambil terus memegangi Nabilah.
"Eh eh makasih hehe.", jawab Nabilah sambil membetulkan posisinya dari pelukan El.
"Sekali lagi gw liat lo jatuh atau nabrak atau sebagainya, gw bakal kasih piring cantik ya Bil.", canda El.
"Ih apaan sih. Garing lo. Lagian gw kan gak liat.", Nabilah kemudian mengambil lagi buku-bukunya yang terjatuh.
El : "Sini gw bantu bawain Bil."
Nabilah memandangi El yang sedang membantunya.
"Ternyata orang yang selama ini merhatiin gw di perpus, jadi orang yang selalu nyelametin gw dari bahaya.", batin Nabilah. Setelah itu ia tersenyum simpul.

Siang itu, Krey sedang melamun di pinggir jalan. Dan...

☆☆☆☆☆