The Colorful Girls (JKT48)

55

★★★★★

"Kak Kinal minta maaf?", dalam hatinya.

"Iya kak. Aku juga udah maafin kakak kok. Yang jelas, kakak harus tau, aku sama sekali gak ada niatan buat deketin kak Vino, apalagi sampai bikin kalian pisah."
Kinal hanya tersenyum sembari memegang kedua tangan Nabilah. Nabilah tak tau kalau Kinal hanya pura-pura tersenyum di depannya.
"Sekarang lo boleh senyum-senyum kayak gini. Tunggu tanggal mainnya.", ujar Kinal dalam hati.

★★

Fizi sedang melangkah keluar dari toilet. Namun baru beberapa langkah dirinya keluar, ia harus berpapasan dengan Rival. Memang menuju toilet tidak begitu luas, kalau pun ada orang berpapasan maka harus ada yang mengalah untuk minggir salah satu.
Namun keduanya tak ada yang mengalah. Fizi dan Rival masih saling berhadapan.
Fizi : "Minggir gak lo!"
Rival : "Zi, mau sampai kapan lo musuhin gw kayak gini?"
Fizi tak menjawab. Dia justru membuang muka tak mau menghadap ke arah Rival.
Rival : "Zi."
Fizi : "Minggir. Gw mau lewat."
Rival tetap berdiri dihadapan Fizi.
Fizi : "Gw bilang minggir ya minggir!"

"BRUUKKK!", Fizi mendorong tubuh Rival hingga terjatuh. Namun Rival tidak ingin membalas perlakuan Fizi padanya. Dia masih menganggap Fizi sebagai sahabat terbaiknya. Dia hanya terdiam sambil terus memandangi Fizi.
Kemudian Fizi pergi meninggalkan Rival yang masih tetap pada posisinya terjatuh.

Sementara itu, Krey sedang melakukan aktivitas yang selalu dia lakukan ketika pagi hingga menjelang petang. Ya, mengamen. Namun hari ini sangat berbeda bagi Krey, ia merasakan semangat tersendiri. Karena ia melantunkan lagu ciptaannya untuk Melody. Krey sangat tidak sabar ingin memperdengarkan lagu itu pada wanita yang dia suka itu.
"Wih. Lagu buat Melody kayaknya bawa keberuntungan nih buat gw.", Krey duduk di tepi jalan sambil menghitung uang hasil mengamennya siang ini.

"Wah kayaknya banyak duit nih bro? Bagi-bagi asik tuh. Siniin duit lo.", suara seseorang mengagetkan Krey yang sedang kelelahan siang itu.

☆☆☆☆☆