The Colorful Girls (JKT48)

129

★★★★★

Nabilah sudah sampai di depan ruangan Melody. Namun sesaat sebelum mengetuk pintunya, Nabilah merasa dirinya harus ke toilet terlebih dahulu sebentar.
"Toilet dimana ya?", lalu Nabilah pergi ke toilet terlebih dahulu.

★★

Disisi lain El dan Kinal masih mengikuti langkah perawat yang sedang membawa Gaby menuju ruang inapnya.
Ruangannya tepat di dekat toilet rumah sakit itu. El dan Kinal memutuskan untuk menunggu di depan ruangan itu.
"Kira-kira gimana ya reaksi Gaby nanti pas tau kakinya patah?", ucap Kinal cemas.
El : "Nal, mau gak mau. Gaby pasti bakal tau. Apapun reaksinya, dia harus siap menerima kondisinya sekarang. Toh itu juga akibat ulahnya sendiri kan?"
Kinak asyik mengajak mengobrol dengan El di depan ruangan itu.

"Nah. Ini dia toiletnya.", akhirnya Nabilah menemukan tempat yang ia cari.
Nabilah pun dengan segera masuk ke toilet. Ia tak menyadari El sedang terduduk di depan ruangan yang berada tepat disamping toilet ini. Ia tak menyadari bahwa dirinya sudah begitu dekat dengan El. Orang yang sudah dari kemarin ia cari-cari keberadaannya.

Sesaat kemudian Nabilah keluar dari toilet. Saat itu juga El tidak sengaja menengok ke arah Nabilah dan melihatnya.
"Astaga itu Nabilah.", ucap El dalam hati. Kemudian dengan segera El memalingkan wajahnya.
"Nal, kita masuk yuk liat keadaan Gaby.", ucap El pada Kinal.
Kinal : "Oh iya yuk."
Kemudian El dan Kinal masuk ke ruang inap Gaby.
Nabilah menoleh ke kanan dan kiri.
"Tadi aku lewat mana ya?", ujar Nabilah sambil mengingat jalan yang dilewatinya tadi. Kemudian Nabilah melangkah pergi. Ia tak sadar kalau ia sudah sangat dekat dengan El.

El : "Nal, lo jangan bilang siapa-siapa ya kalau misalkan lo ketemu sama gw. Terutama ke Nabilah."
Kinal : "Loh? Emangnya kenapa?"
El terdiam mencari jawaban atas pertanyaan Kinal itu.
El : "Mmm. Pokoknya untuk sekarang ini jangan bilang siapa-siapa dulu. Cukup lo aja yang tau."
Kemudian Kinal hanya mengangguk mengiyakan permintaan El.

Ia masih bingung sebenarnya ada apa dengan El?

☆☆☆☆☆