80

57 0 0
                                    

★★★★★

Nabilah sangat marah terhadap perbuatan Vino malam itu.
"Kak, aku gak nyangka kakak sejahat ini sama cewek! Dan inget ya kak, aku bukan pacar kakak!", kemudian Nabilah berlari berusaha mengejar Kinal.
Semua tamu yang hadir di pesta itu dibuat kaget menyaksikan ini semua.
"Bil!", El pun ikut berlari mengejar Nabilah.
Suasana pesta yang ramai itu seketika berubah 190 derajat menjadi hening. Ve tidak habis pikir mengapa Vino tega menyakiti sahabatnya yang sangat mencintainya itu.
Ve : "Vin! Lo apa-apaan sih? Hati cewek itu bukan mainan yg bisa seenaknya lo mainin! Tega lo ya. Inget Vin. Inget. Suatu saat, lo bakal nyesel ngelakuin ini ke semua cewek yang pernah lo sakitin. Inget karma! Gw kecewa sama lo Vin."
Satu persatu tamu di pesta itu pulang meninggalkan semua keriuhan disana.


Sedangkan Rival baru saja sampai ke tempat pesta Vino. Baru saja ia turun dari mobil dan akan masuk ke acara pesta itu  tiba-tiba Kinal menabrak tubuhnya saat berlari.
Rival menyadari bahwa Kinal sedang menangis.
Rival : "Nal, lo kenapa?"
"Bawa gw pergi Val.", jawab Kinal singkat dengan terus menatap Rival dengan tatapan kesedihannya.
Rival : "Nal, tapi..."
Kinal : "Bawa gw pergi dari sini! Gw mohon sama lo."
Akhirnya Rival menuruti permintaan Kinal untuk membawanya pergi meninggalkan tempat itu.

★★

Nabilah tak sanggup mengejar Kinal. Ia terhenti dengan perasaan sangat bersalah kepada Kinal. Sama sekali tak ada niat sekecilpun dihatinya untuk menyakiti orang lain.
Ia menatap mobil Rival yang melaju membawa Kinal pergi.
"Bil.", seseorang dari belakang memanggil Nabilah.
Nabilah menoleh, "El."
Keduanya terpaku, saling bertatapan.
"El. Sorry selama ini gw gak pernah dengerin omongan lo. Sekarang gw ngerti apa maksud dari semua omongan lo tentang kak Vino selama ini.", Nabilah mengucapkannya dengan penuh penyesalan.
El : "Bil, lo gak salah. Cowok itu yang salah. Udah, sekarang kita pulang ya. Lo tenangin diri lo. Besok gw bakal bantuin lo buat ngomong sama Kinal ya."
El tersenyum mencoba membuat hati Nabilah sedikit tenang. Dan nyatanya hal itu berhasil, Nabilah kemuadian menghela nafas.


☆☆☆☆☆

The Colorful Girls (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang