16

113 6 0
                                    

★★★★★

Kinal membawa Nabilah ke sudut kelas yang kosong.

Kinal : "Heh! Mau lo tuh apa sih? Gw bilang jauhin pacar gw Vino!"
Nabilah : "Maaf Kak, tadi itu kak Vino yang nyamperin aku. Tadi...", belum selesai Nabilah bicara, Kinal langsung memotongnya.
"Sekali lagi gw liat lo berduaan sama pacar gw. Apalagi pake ketawa-ketawa kayak tadi. Gw pastiin lo bakal habis!"

Nabilah hanya tertunduk perlahan mengeluarkan air mata nya karena ia ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa.
Kinal benar-benar kesal terhadap Nabilah. Spontan tangan Kinal bergerak akan memukul Nabilah ke arah wajahnya.

★★

Namun tiba-tiba ada seseorang yang menghentikannya. Orang itu memegang tangan Kinal erat sambil memandangi Kinal sangat tajam.
"Aw. Lepas! Apaan sih lo! Cowok cupu gak usah ikut-ikutan deh!", bentak Kinal sambil kesakitan karena tangannya dipegang erat oleh orang itu.
"Lo gak bisa main pukul orang seenaknya aja dong. Apalagi dia gak salah.", ujar laki-laki itu. Lalu ia melepaskan tangan Kinal, terlihat Kinal merasakan sakit di tangannya. Ia terus memegangi tangannya dan kemudian pergi dengan tatapan sinis kepada Nabilah dan orang yang menyelamatkannya itu.

Nabilah hanya bisa diam sambil memandangi mereka. Ekspresinya masih ekspresi ketakutan yang sama seperti ketika Kinal akan memukulnya.
"Ma..makasih ya.", kata Nabilah pada laki-laki di depannya itu.
Sesaat Nabilah perhatikan orang itu. Ia adalah orang yang selama ini selalu memperhatikannya diam-diam ketika di dalam perpustakaan. Tetapi Nabilah tak berani membahas soal itu di depannya.
"Iya sama-sama. Lain kali lo harus lawan kalau diperlakuin kayak gitu. Lo gak boleh lemah. Apalagi kalo lo gak salah. Oke?", ujar laki-laki itu ramah dengan senyumannya. Lalu dengan segera ia pergi meninggalkan Nabilah. Bahkan Nabilah belum sempat kenalan.

"Shan, lo beli semua baju-baju ini? Buat apa?", tanya Krey pada Shania heran.
Shania : "Iya. Udah santai aja. Sekarang kalian ikut gw ya."
"Eh, tunggu dulu.", lanjut Shania yang membuat mereka menghentikan langkahnya.
Tampak kemudian Shania mengeluarkan hp nya dan menelepon seseorang.

☆☆☆☆☆

The Colorful Girls (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang