31

85 5 0
                                    

★★★★★

"Eh. Lo diem ya. Gw nanya ke Shania bukan lo!", ujar Fizi memotong pembicaraan Rival.

Shania : "Udah udah. Ini bukan saatnya kalian buat ribut gak jelas. Zii, jadi..."
Belum selesai Shania menjelaskannya pada Fizi, Kinal langsung memotongnya dengan nada agak keras.
"Zi, lo diajak kesini karena Ve masuk rs dan sekarang dia dirawat. Dia sekarang ada di dalem, dan itu semua gara-gara lo!", ujar Kinal dengan mata tajam memandang ke arah Fizi.
Fizi tidak mengerti apa maksud Kinal itu.
Fizi: "Ma..ma..maksudnya apa ini? Ve masuk rumah sakit? Gara-gara gw? Maksudnya apa kenapa bisa gara-gara gw?"

★★

Tak lama kemudian seseorang keluar dari dalam ruang inap Ve. Ia adalah ayahnya Ve.
Om Rudi: "Ada apa ini?"
"Om, ini yang namanya Fizi.", ujar Kinal tegas.
"Oh jadi kamu yg namanya Fizi. Kamu apain anak saya hah? Kamu mau mempermainkan anak saya? Sekarang dia masuk rumah sakit dan kamu santai-santai saja?", Om Rudi tampak sangat marah dengan Fizi.
Kemudian Rival ikut bicara mencoba menenangkan suasana, "Udah Om. Dari tadi pagi kan Ve bilang dia ingin bertemu sama Fizi. Dan dia belum makan sama sekali. Gimana kalau misalkan kita biarin Fizi masuk untuk bertemu Ve dulu Om?"
Om Rudi sejenak menghela nafas mencoba menahan kesabarannya.
Om Rudi : "Oke. Silahkan sekarang kamu masuk temui anak saya. Tapi awas kalau sampai kamu menyakitinya lagi."

Lalu Fizi pun masuk ke dalam ruangan itu. Ia berjalan dengan perlahan. Dilihatnya Ve yang sedang terbaring lemah menatapnya. Tak lama setelah menatap Fizi, Ve memalingkan wajahnya dan air mata menetes di pipinya.
Fizi mencoba menekan egonya dan mulai berbicara pada Ve saat itu.
Fizi : "Ve, lo kenapa?"
Ve masih diam saja. Namun air matanya semakin mengalir di pipinya.
"Ve.", panggil Fizi lagi sambil mendekat di samping ranjang Ve. Ve masih memalingkan wajahnya membelakangi Fizi.
Ve : "Segitu bencinya lo sama gw?"
Tampak Ve masih sakit hati, bahkan dari yang biasanya dia selalu senang bila ada Fizi di dekatnya.
Fizi terdiam menatap Ve, ia tak dapat berkata apapun.

"Segitu bencinya Zi?", Ve mengulangi pertanyaannya.

☆☆☆☆☆

The Colorful Girls (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang