★★★★★
Kini Shania bersama papa nya juga Fizi dan Ve sudah sampai di bandara. Shania dan papa nya sudah siap untuk berangkat sekarang.
"Shan, hati-hati ya disana.", ujar Ve pada Shania.
"Shan, i will miss you.", ujar Fizi.
Shania tersenyum pada mereka berdua dengan mata berkaca-kaca. Ia terharu.
"Gw bakal kangen banget sama kalian.", Shania memeluk Fizi dan Ve.
Papa Shania : "Nak, yuk masuk. Pesawatnya sebentar lagi berangkat."
Kemudian Shania melambaikan tangan pada Fizi dan Ve dan melangkah masuk bersama papa nya.
Namun...★★
"Shania! Tunggu!", tiba-tiba suara seseorang menghentikan langkah Shania. Ia berlari terengah-engah mencoba menghentikan Shania.
"VINO.", ujar Shania setelah menoleh dan melihat orang itu.
"SHANIA.", Vino masih terengah-engah. Fizi dan Ve hanya memandanginya saja.
Vino : "Untung lo belum pergi. Shan, hati-hati ya. Jaga diri lo baik-baik disana. Gw...gw mau ngasih ini."
Vino mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah kain kecil bertuliskan nama 'VINO' yg di rajut menggunakan benang.
Vino berjalan mendekat ke arah Shania berdiri.
"Gw titip ini ya. Gw tau disana pasti lo bakal kangen semua yang ada disini. Gw harap ini bisa jadi pengobat rasa kangen lo.", ujar Vino sambil memberikan kain kesayangannya itu.
Shania menerima kain itu, "Thanks ya Vin", ujarnya.
Vino : "Itu benda kesayangan gw yang hampir setiap saat selalu gw bawa. Jangan sampai hilang ya. Gw titip itu."
Shania mengangguk sambil tersenyum mengerti.
"Shania!", panggil papa nya.
Shania menoleh. Papa nya memberikan isyarat bahwa waktunya tinggal sedikit lagi.
"Gw berangkat dulu ya Vin.", Shania pamit kepada Vino.
Vino terdiam menatap Shania. Kemudian Shania berjalan menuju papa nya. Berat rasanya Shania harus meninggalkan semua yang ada di Indonesia.
"Shan!", panggil Vino lagi.
Vino berlari dan memeluk Shania. Kemudian Shania menoleh ke belakang dan menyambut pelukan dari Vino.
Vino : "Gw bakal kangen sama lo."
Shania melepaskan pelukannya. Dan hanya kembali melebarkan senyumnya. Kemudian ia pergi sambil melambaikan tangannya pada Ve, Fizi, dan Vino disana.
Ia berjalan bersama papa nya sekarang.
"Gw juga bakal kangen sama lo Vin.", ujar Shania sambil menundukkan kepalanya.
Fizi tanpa sadar memegang tangan Ve ketika melihat Shania berjalan pergi.
Ve pun kaget dan menatap Fizi. Fizi masih belum menyadarinya.☆☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
The Colorful Girls (JKT48)
RomanceSebuah kisah yg menceritakan tentang kehidupan. Tentang bagaimana kisah remaja yg mencari kebahagiaan. Bukan hanya kebahagiaan saja yg mereka cari, tapi keluarga, kasih sayang, cinta, pengorbanan, perjuangan hidup yg akan selalu mewarnai hari mereka...