57

46 1 0
                                    

★★★★★

"Bil, nanti malem lo bisa nemenin gw beli hadiah buat Vino gak? Sebentar lagi dia ulang tahun."


Nabilah : "Nanti malem ya kak? Mmm. Bisa kak bisa."
Kinal : "Oke kalau gitu nanti malem gw jemput lo ya. Thanks banget loh Bil lo udah mau bantuin gw."
Nabilah : "Iya kak, kalau kakak butuh bantuan dari aku, pasti aku bantu."
Kinal : "Thanks ya. Lo baik banget."
Kinal kemudian memeluk Nabilah. Namun selama memeluknya, ternyata ia tersenyum sinis di belakang Nabilah.
Tak mereka sadari, El sedang memandangi mereka dari kejauhan. Dia penasaran, "Kenapa Kinal bisa tiba-tiba baik sama Nabilah ya? Gw harus cari tau apa tujuan dia.", batin El sambil terus memperhatikan mereka.

★★

Setelah itu Kinal mengajak Nabilah untuk nenemui Vino.
Kinal : "Vin. Aku sama Nabilah udah temenan loh. Iya kan Bil?"
Nabilah: "Eh..mmm..i..iya kak."
Tapi Vino masih tidak percaya dengan Kinal, karena rasanya tidak mungkin seorang Kinal berubah menjadi baik dalam sekejap.
Namun Vino pura-pura percaya dengan ucapan Kinal. Ia ingin tahu apa yang sedang direncanakan Kinal saat ini.
Vino : "Bagus deh Nal kalau emang kamu udah berubah. Gw harap gak ada rencana apapun dibalik ini semua."
"Rencana? Maksud kamu?. Tenang aja kali, aku udah minta maaf sama Nabilah. Aku gak mau lakuin kesalahan lagi.", ujar Kinal dengan senyumannya.

★★★

Hari sudah mulai petang, Krey mulai tersadar dari pingsannya. Namun rasanya ia tak sanggup untuk berjalan. Bahkan untuk berdiri pun ia kesusahan.
Krey memegang bibir dan keningnya, masih ada darah disana.
"Udah mau malem, pasti sebentar lagi Melody nyariin gw. Gw harus cepet pulang.", Krey mencoba berusaha untuk bangkit, namun badannya jatuh kembali. Ia berusaha sekeras mungkin agar dirinya bisa pulang. Krey tau Melody pasti akan mencari keberadaannya. Krey memaksakan diri berjalan pulang dengan tertatih-tatih dan berkali-kali terjatuh.

★★

Hari sudah malam, Kinal sudah menjemput Nabilah untuk menemaninya malam itu.
"Kita mau kemana kak?", tanya Nabilah polos.
"Loh lo lupa? Kan kita mau beli hadiah.", jawab Kinal.


Nabilah : "Tapi kak, kok jalannya sepi kayak gini ya?"

☆☆☆☆☆

The Colorful Girls (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang