132

50 1 0
                                    

★★★★★

"Eh kok lo sendirian? Mana si E...?", Kinal berhenti bicara. Ia baru mengingat jika El tidak ingin orang lain tau jika Kinal baru saja bertemu dengannya.
Rival menatap Kinal heran.
Rival : "Lo tadi mau ngomong apa Nal?"
Kinal : "Mmm. Enggak enggak jadi. Hehe"
Gaby : "Val..."
Tak lama kemudian dokter datang. El mengikuti dari belakang. Namun langkah El terhenti setelah melihat ada Rival disana, ia memutuskan untuk mundur dan pergi dari rumah sakit itu.
"Kinal ngapain sih bawa si Rival kesitu? Untung dia gak ngeliat gw tadi.", gerutu El sambil terus melangkah pergi.


Kini dokter sedang memeriksa keadaan Gaby. Saat diperiksa, Gaby baru menyadari bahwa dia tidak bisa merasakan kaki kanannya.
"Dok, kok kaki kanan saya gak bisa di gerakin?", ucap Gaby kaget.
Kinal dan Rival hanya saling tatap.
Dokter menatap Kinal sejenak, kemudian menceritakan yang sebenarnya pada Gaby.
"Apa?", teriak Gaby setelah mendengar penjelasan dari dokter itu. Mata Gaby berkaca-kaca.
Gaby : "Enggak dok! Saya gak mau! Saya gak mau kayak gini! Saya pengen jalan kayak biasa dok!"
Dokter : "Saudara Gaby, harap tenang ya. Pasti kamu akan sembuh kok secara bertahap. Kamu harus bersabar menunggu proses penyembuhannya."
Gaby : "Enggak dok! Enggak!"
Kemudian Gaby menatap Kinal tajam.
"Ini semua gara-gara lo!", bentak Gaby sambil kemudian melempar semua barang yang ada di sekelilingnya ke arah Kinal.
"Gab, stop Gab.", ujar Rival melindungi Kinal dari lemparan barang itu.
"Cewek brengsek!", Gaby terus melempari Kinal.
Akhirnya Rival memutuskan untuk membawa Kinal keluar dari ruangan itu agar dokter yang menenangkan Gaby.
Kinal terlihat shock. Ia kemudian memeluk Rival dan menangis dalam pelukannya.
"Lo gak salah Nal.", ucap Rival sambil terus memeluk Kinal.
Kinal meluapkan tangisnya dalam pelukan Rival.


El kini sudah berada di luar rumah sakit itu. Ia mengingat kembali saat dimana ia melihat Nabilah tadi.
"Bil, gw kangen sama lo.", ucap El dalam hati.
Ada alasan tersendiri mengapa El terkesan menghindar dari Nabilah.


Dan El rasa memang lebih baik dirinya menghindar...



☆☆☆☆☆

The Colorful Girls (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang