★★★★★
Kinal sedang asik mendengarkan musik melalui headphonenya sambil menikmati suasana kampus siang itu.Tiba-tiba seseorang melepaskan earphone nya dari belakang. Kinal pun kesal dibuatnya.
"Hih! Apaan sih lo ganggu aja?", ternyata yang melepaskan earphone nya adalah Rival.
Rival hanya membulatkan matanya sambil menelan ludah. Ia kaget melihat reaksi Kinal.
Kinal : "Eh. Sorry. Hehe. Lo sih ngeselin. Gw kan lagi enak-enak dengerin musik."
Rival : "Lagian jadi cewek kok galak amat sih."
Kinal : "Biarin."
Rival : "Jadi kita mau jenguk Gaby lagi nih?"
Kinal : "Iya lah Val. Emang siapa lagi yang mau jenguk dia? Kasian orang tuanya di luar negeri."
Rival mengangguk mengerti.
"Seorang Kinal ternyata punya hati juga.", batin Rival. Ia tersenyum menatap Kinal.
Kinal : "Eh kenapa lo senyum-senyum?"
Rival tersadar.
Rival : "Eh enggak. Enggak. Yuk kita berangkat sekarang."
Akhirnya mereka berdua berangkat menuju ke rumah sakit.★★
"Ini anak-anak pada kemana ya? Kenapa kampus sepi banget hari ini? Padahal kan gw mau pamitan sama mereka.", ucap Shania sedih.
"Apa gw ke rumah sakit aja ya? Sekalian pamitan sama Melody dan Fizi.", pikir Shania.
Shania kemudian melangkahkan kaki menuju mobilnya.
Namun suara seseorang menghentikan langkahnya.
"Shan!", teriak orang itu.
Shania menoleh. Dan mukanya berubah malas melihat orang itu.
"Ya elah si Vino lagi.", gumam Shania.
Vino datang menghampiri Shania.
Shania : "Di kampus seluas ini emang adanya cuma makhluk kayak lo doang ya? Gw cari yang lain daritadi gak ada, ujung-ujungnya ketemunya lo lagi."
"Jodoh kali.", celetuk Vino.
Shania : "Apa? Hih amit-amit jangan sampe. Ada apa sih Lo?"
Vino : "Lo mau ke rumah sakit kan pasti?"
Shania mengangguk.
Shania : "Kok lo tau?"
Vino : "Apa sih yang gw gak tau soal lo?"
Shania : "Sumpah ya Vin. Lama-lama gw enek denger gombalan ala-ala Buaya kayak gitu."
"Bareng ya.", ujar Vino singkat.
"Hah dia minta bareng? Maksudnya gw harus satu mobil sama cowok kayak dia? Aduh mending enggak deh.", ucap Shania dalam hati.Vino : "Lo tenang aja. Gw bawa mobil sendiri kok. Jadi gw gak perlu satu mobil sama Mak lampir kayak lo."
☆☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
The Colorful Girls (JKT48)
RomanceSebuah kisah yg menceritakan tentang kehidupan. Tentang bagaimana kisah remaja yg mencari kebahagiaan. Bukan hanya kebahagiaan saja yg mereka cari, tapi keluarga, kasih sayang, cinta, pengorbanan, perjuangan hidup yg akan selalu mewarnai hari mereka...