★★★★★
Kinal memberi isyarat pada Rival untuk menenangkan Gaby.
Rival mengikuti isyarat yang diberikan Kinal. Ia melangkah mendekat ke arah Gaby. Kemudian Gaby bangkit dan memeluk tubuh Rival sambil menangis. Rival pun mencoba menyambut pelukan Gaby itu.
Ketiganya tenggelam dalam diam malam itu.★★
Keesokan harinya...
"Pa, semalem aku pulang papa udah tidur. Jadi aku gak berani bangunin papa.", ujar Shania pada papa nya itu.
Papa Shania : "Nak, jadi gimana? Kamu mau kan ikut papa sama mama untuk tinggal disana?"
Shania tertunduk diam. Ia kembali memikirkan hal itu. Ia pikir dirinya harus bersikap dewasa. Dia bisa menentukan mana yang memang terbaik untuknya.
Shania kemudian menghela nafas panjang.
"Semoga ini emang yang terbaik.", ucap Shania dalam hati.
Shania kemudian mengangguk pada papa nya sambil tersenyum.
Papa Shania : "Kamu mau nak?"
Shania : "Iya pa. Aku mau. Aku mau perbaiki semuanya dari awal lagi."
Kemudian papa Shania memeluknya dan mencium keningnya.
Papa Shania : "Terima kasih nak. Papa sayang sama kamu."
Shania : "Aku juga sayang sama papa."
Shania berharap dengan ini keluarganya bisa kembali utuh. Dan hidupnya bisa kembali seperti dulu lagi. Ia bisa merasakan kasih sayang yang lengkap dari sosok ayah juga ibu. Kali ini Shania benar-benar sudah bulat dengan keputusannya.
Shania : "Ya udah pa. Aku berangkat ke kampus dulu ya. Seenggaknya aku mau pamitan sama temen-temen."
Papa Shania : "Iya nak."★★★
Nabilah masih melamun di mobilnya, hari ini ia tidak begitu bersemangat. Ia masih memikirkan keberadaan El "Kenapa sih lo gak mau ngomong sama gw El?", batin Nabilah sambil melihat ke arah luar jendela mobilnya.
Pagi itu sangat macet. Membuat Nabilah memiliki waktu lebih lama untuk melamun.
Tak lama kemudian ada pengamen datang dan bernyanyi di depan jendela mobilnya. Nabilah menatap wajah pengamen itu.
"El?", ucap Nabilah.
Nabilah kemudian menurunkan kaca mobilnya dan berharap bahwa pengamen itu benar-benar El. Dan memang benar, itu adalah El, orang yang Nabilah cari.
"El.", ucap Nabilah pada pengamen yang mengenakan topi itu.
El terhentak, ia melihat wajah orang yang memanggilnya.
"NABILAH.", ucap El
Kemudian El justru berlari menjauh dari mobil Nabilah.☆☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
The Colorful Girls (JKT48)
RomanceSebuah kisah yg menceritakan tentang kehidupan. Tentang bagaimana kisah remaja yg mencari kebahagiaan. Bukan hanya kebahagiaan saja yg mereka cari, tapi keluarga, kasih sayang, cinta, pengorbanan, perjuangan hidup yg akan selalu mewarnai hari mereka...