The Colorful Girls (JKT48)

76

★★★★★

"Rival.", suara seorang wanita membuyarkan lamunannya. Wanita itu ternyata sedari tadi berdiri di hadapannya, dan Rival tidak menyadari hal itu karena dirinya terlalu asik dalam bayangannya. Ya, wanita itu adalah Gaby.
"Lo lagi ngelamunin siapa sih ?", Gaby tersenyum.
Rival terhentak dibuatnya.
Rival : "Lo mau apa sih Gab?"
"Yang gw mau...ya elo.", jawab Gaby santai sambil mencubit pipi Rival.
Rival semakin kesal dibuatnya.
Rival : "Gab, cukup. Berhenti gangguin hidup gw."
Gaby : "Eh tapi gw berhasil masuk kampus ini loh. Jadi gw tiap hari bisa ketemu elo dong."
Rival sudah merasa sungkan meladeni Gaby, ia kemudian meninggalkan Gaby sendiri disana.
"Val, see you ya!", teriak Gaby pada Rival yang masih terus melangkah menjauh darinya.

★★

Hari sudah mulai petang, matahari sudah tidak terlihat, menghilang dan akan digantikan oleh bulan.
Shania pulang dengan perasaan campur aduk. Dia tidak bisa berhenti memikirkan telepon yang diterimanya itu.
Sesaat setelah sampai di rumah, Shania membuka pintu. Dan ia melihat ada seseorang yang menunggunya disana. Ia sedang terduduk membelakangi Shania.

"Mama.", ujar Shania ketika melihat orang yang tampak sedang menunggunya itu.
Setelah mendengar suara Shania dengan segera orang itu menoleh dan berdiri menatapnya. Ya, orang itu adalah mama nya. Tapi bagi Shania, dia sangatlah asing. Ia melangkahkan kakinya, mendekat ke arah Shania dan berusaha memeluknya. Matanya berkaca-kaca, tampak perasaan bersalah terpancar disana.
Namun saat Tante Sonia mendekat.
Shania : "Berhenti disitu! Jangan dekati aku."
Tante Sonia: "Shania ini mama nak. Mama Rindu sama kamu."
Shania menatap Tante Sonia dengan perasaan campur aduk, ada terselip rindu disana, tetapi ada juga perasaan marah dan kecewanya yang membuat Shania sangat sakit hati terhadap Ibunya itu.
Shania : "Kemana mama selama ini? Bukankah aku ini bukan siapa-siapa mama? Untuk apa mama datang kesini?"
.
Tante Sonia : "Shania, maafin mama nak."

☆☆☆☆☆