150

49 1 0
                                    

★★★★★

"Gw mau duduk di luar Nal, cari udara seger. Disini sumpek.", jawab Gaby.
"Ya udah sini gw bantuin.", Kinal membantu Gaby untuk berjalan dengan memapah tubuhnya. Melihat hal itu akhirnya Rival pun ikut membantu.
Gaby memandangi Kinal dan Rival secara bergantian. Ada perasaan bersalah dalam hati kecil Gaby.

★★

"Zi, lo yang tenang ya. Lo gak boleh banyak pikiran.", ujar Shania mencoba menenangkan Fizi.
Kemudian Shania tertunduk sedih. Ia menghela nafasnya panjang. Ve menyadari raut wajah Shania berubah.
"Lo kenapa?", tanya Ve pada Shania.
"Gw kesini mau pamitan sama kalian."
Fizi dan Ve saling beradu pandang tak mengerti apa maksud perkataan Shania.
"Shania, bakal pindah ke Jepang.", ujar Vino yang juga berada diantara mereka bertiga.
Fizi kaget. Ia menatap wajah Shania seolah tak percaya dengan ucapan Vino.
"Shan? Apa itu bener?", tanya Fizi mencoba memastikan.
Shania mengangguk sedih.
"Gw udah putusin buat ikut kemauan orangtua gw. Semoga ini yang terbaik. Gw pengen keluarga gw bisa utuh lagi kayak dulu.", tak terasa air mata Shania menetes di pipinya.
Ve memeluk Shania kemudian. Shania menangis disana.
"Gw pasti bakal kangen banget sama kalian.", ujar Shania setelah melepaskan pelukan Ve.
Fizi : "Shan, gw sedih lo bakal pergi ninggalin kita. Tapi gw berharap, apa yang jadi harapan lo lewat keputusan ini bisa terwujud ya. Gw selalu doain yang terbaik buat lo."
Ve : "Shan, lo jangan lupain kita ya."
Shania menganggukkan kepalanya.
Shania : "Gw gak akan pernah bisa lupain kalian semua. Satu persatu dari kalian, udah bikin warna tersendiri di hidup gw. Kalian adalah salah satu bagian terindah di hidup gw, yang pernah gw miliki."
Vino hanya terdiam menyaksikan itu semua. Tetapi di balik diamnya, ia juga merasakan sedih.
Kemudian Shania menghapus air matanya dan tersenyum.
"Udah. Gw gak mau sedih-sedihan lagi. Ini keputusan gw sendiri. Gw kan masih bisa ketemu kalian.", ujar Shania.
Vino : "Terus lo berangkat kapan Shan?"
"Besok Vin.", jawab Shania singkat.
Kemudian Shania terdiam sejenak dan kembali tersenyum.




☆☆☆☆☆

The Colorful Girls (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang