89

46 1 0
                                    

★★★★★

"Maaf kak permisi.", ujar Nabilah setelah itu, sambil melepaskan tangannya dari Vino dan pergi untuk menjelaskan semuanya kepada Kinal.

★★

Di sisi lain, jauh dari kehidupan di Universitas 48, Krey sedang melakukan aktivitasnya seperti biasa. Mengamen. Hari ini, ia berniat untuk memberikan kejutan yang selama ini selalu gagal ia berikan untuk Melody.
"Gw harus semangat. Setelah kemarin dia udah denger lagu gw, nanti malem gw mau ngasih dia cokelat. Pasti dia seneng.", batin Krey sambil kemudian membawa gitarnya dan bernyanyi dari satu tempat ke tempat lain.
Krey selalu ingin melakukan sesuatu dengan sepenuh hati jika itu untuk orang yang disayanginya. Ia sendiri pun tak mengerti, mengapa dirinya bisa sesayang ini pada gadis itu.

★★★

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang. Rival sedang berada di ruang rektor, ia sedang menemui seseorang disana.
"Baik pak, akan saya hubungi dia untuk datang kesini. Kalau begitu saya permisi pak, tante.", ujar Rival seraya melangkah keluar meninggalkan dua orang lainnya di ruangan itu.
Sesaat setelah Rival keluar ia melihat Fizi disana, dengan segera ia panggil dan berlari menghampirinya.
"Zi!", teriak Rival.
Fizi menoleh. Dan menatap Rival dengan malas.
Fizi : "Apa?"
Rival : "Lo tau Shania dimana? Bisa minta tolong gak? Tolong sampein ke Shania kalau dia diminta sama pak rektor untuk dateng ke ruangannya sekarang, karena ada seseorang yang menunggunya."
Kemudian Rival menjelaskan pada Fizi siapa orang yang sedang menunggu Shania itu.
Fizi terdiam. Ia merasa berat hati harus mengatakan ini pada Shania, namun mau tidak mau ia harus mengatakannya.
"Oke. Gw bakal bilang.", Fizi masih menjawab dengan malas.
Kemudian ia berlalu meninggalkan Rival.


Sementara itu Shania sedang duduk berdua dengan Melody di kantin. Mereka tampak sedang asik ngobrol bareng sambil melahap makanan yg mereka pesan.


"Shan", panggil Fizi dengan wajah serius.


☆☆☆☆☆

The Colorful Girls (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang