The Colorful Girls (JKT48)

147

★★★★★

Melihat sahabatnya yang berlutut seperti itu membuat Shania merasa tidak tega.
Shania : "Krey, udahlah. Fizi juga gak tau kalau semuanya bakal jadi kayak gini kan?"
"Ada masanya semua orang itu berubah. Kasih dia satu kesempatan lagi.", Vino ikut berbicara.
Ve : "Krey, gw tau lo pasti sedih karena Melody kayak gini, tapi...",
"Tapi apa? Kalian tau apa sih? Kalian itu gak ngerasain gimana rasanya ngeliat orang yang kalian sayang terbaring kayak gini! Kalian gak tau gimana gw pengen liat dia senyum lagi! Gimana gw pengen liat dia ketawa lagi! Kalian gak tau itu semua! Kalian gak ngerasain itu semua! Makanya kalian gampang ngomong kayak gitu! Karena kalian gak tau gimana rasanya!", Krey memotong ucapan Ve.
Ve, Shania dan Vino terdiam kembali.
"Iya gw ngerti Krey. Gw ngerti. Gw mohon maafin gw. Gw pengen perbaiki semua kesalahan gw. Gw pengen perbaiki diri gw.", Fizi meneteskan air matanya. Ia sangat menyesali perbuatannya. Dan ia tetap berlutut pada Krey.
Kemudian Krey mengangkat tubuh Fizi agar kembali berdiri. Krey menatap Fizi.
"Zi, gw marah sama lo, bukan karena gw benci sama lo. Gw marah sama lo, itu karena gw kecewa sama sikap lo. Oke. Oke gw kasih lo kesempatan untuk berubah. Tapi lo harus inget, gw gak akan pernah maafin lo, kalo lo bikin Melody kayak gini lagi.", Krey menatap Fizi tajam.
Fizi tetap berdiri disana sambil menundukkan kepalanya.
Krey : "Sekarang, gw minta, lo pergi dari sini."
Kemudian Fizi membalikkan badannya dan melangkah pergi. Ia berjalan dengan lemah. Ve mengikuti Fizi dari belakang. Begitu pula Shania dan Vino.
Kini Krey tinggal seorang diri menemani Melody. Krey rasa dirinya memang sedang butuh ketenangan saat ini.

★★

"Hmmm. Capek juga ya.", ujar El sambil mengipasi dirinya dengan topi yang ia bawa.
Kemudian El dan Nabilah duduk di taman kota. Hari sudah mulai petang saat itu.
El menghitung uang hasil mengamennya hari ini.
El : "Wah. Nyanyi sama lo bikin untung gw tambah banyak Bil."
Nabilah tersipu malu kemudian.

☆☆☆☆☆