The Colorful Girls (JKT48)

73

★★★★★

Selama mereka bersahabat, Shania sama sekali tidak pernah bercerita tentang keluarganya.

Fizi mencoba memahami dan mendengarkan cerita sahabatnya itu dengan baik.
Shania : "Gw gak tau. Gw gak habis pikir, kenapa dia baru muncul lagi sekarang. Sedangkan selama ini, sejak umur gw 6 tahun, dia udah pergi ninggalin gw sama papa. Dia ninggalin gw gitu aja Zi. Mungkin dia pikir, dia udah gak punya gw lagi. Dan lo tau Zi apa alesan dia ninggalin gw waktu itu? Karena dia liat papa gw udah gak punya apa-apa. Dia pikir gw sama papa cuma nyusahin dia aja Zi. Lo pasti kenal Sonia kan? Ya, dia ibu gw. Dia selalu ada buat semua orang, tapi gak pernah ada buat gw. Gw gak tau dia masih pantes gw panggil 'mama' apa enggak. Setelah apa yang dia lakuin selama ini Zi. Gw berharap dapet senyuman dari mama gw, dapet pelukan, layaknya seperti anak-anak lain. Tapi lo tau Zi apa yang gw dapet? Dia justru acuh dan cuek ke gw. Apa orang kayak gitu pantes gw panggil 'mama' Zi? Apa pantes?"

Shania bercerita dengan berurai air mata.
Fizi tak dapat mengeluarkan sepatah katapun setelah mendengar cerita dari sahabatnya itu. Ia hanya dapat memberikan pelukan pada sahabatnya itu. Fizi tidak pernah tau, bahwa dibalik keceriaan Shania selama ini, ia memiliki kisah lain yang selalu ditutupi dengan baik olehnya.
"Lo tenang ya Shan.", Fizi berusaha menenangkan Shania yang sedang terisak di pelukannya.
Setelah merasa sedikit tenang, Shania melepaskan pelukannya pada Fizi.
Fizi : "Udah Shan. Sahabat gw gak boleh sedih terus. Sekarang kita ke ruang pengumuman audisi yuk."
Shania mengusap air mata di pipinya. Kemudian ia mencoba untuk tersenyum.
"Yuk.", jawab Shania singkat.
Kemudian mereka berdua berjalan menuju ruang pengumuman audisi untuk menunggu hasil dari Melody.

★★

Kinal dan Vino sedang makan berdua di kantin.
Kinal : "Vin, happy birthday ya. Gw seneng banget bisa ikut ngerayain ulang tahun berdua sama lo."

☆☆☆☆☆