Ruangan itu terdiam ketika Morgan melanjutkan ceritanya, menceritakan intrik yang semakin terjerat di dalam jalinan gelap The Illuminati.
Shinobu mendengarkan dengan wajah serius, memahami bahwa setiap kata yang diucapkan Morgan membawa beban berat yang tak terbayangkan.
"Saat Gideon mencoba menggali lebih dalam dengan The Syndrome, dia menemui hambatan yang sulit diatasi," ungkap Morgan, matanya mencerminkan kekecewaan.
"Ternyata Murphy telah membuat lapisan pertahanan yang kompleks di sekitar dirinya. The Illuminati memiliki kemampuan untuk merespons dan melindungi diri mereka sendiri, mungkin karena proses yang telah ia terima dari The Syndrome."
"Mungkin di saat itulah Ayahku bisa menggunakan The Syndrome setelah melakukan banyak sekali percobaan hingga Gideon sempat melapor padaku bahwa dia juga memiliki penyakit The Syndrome yang tidak merugikannya sama sekali."
Shinobu menyimpulkan, "Jadi, semua upaya Gideon untuk mengekspos kebenaran mengenai Murphy tidak berhasil?"
Morgan mengangguk. "Sayangnya, begitulah adanya. Meskipun Gideon adalah seorang ahli di bidangnya, The Illuminati tidak mudah ditembus. Dan sekarang, Murphy semakin dekat dengan mengungkapkan identitas sejati The Syndrome."
Shinobu merenung sejenak sebelum bertanya, "Apa yang akan dilakukan Murphy setelah itu? Apa rencananya?"
Morgan merenung, "Dia tidak akan berhenti sampai dia mencapai tujuannya. The Syndrome, entitas yang sempat dipercayainya sebagai sesosok maha kuasa sebenarnya, menjadi kunci untuk memahami segala sesuatu."
"Dan aku yakin, Murphy tidak akan ragu untuk mengorbankan apapun untuk mencapainya."
Shinobu mengangkat kepalanya, matanya menyala dengan serius. "Pada akhirnya Gideon memang sudah terlambat untuk mengikuti saran terbaik yang kau berikan bukan?"
"Benar sekali, itu artinya keberhasilan pertama yang membuat Ayahku semakin memiliki kemungkinan besar untuk berinteraksi dengan The Warden sangatlah kuat berkat The Syndrome itu sendiri."
"Semakin dia dibiarkan maka Ayahku semakin bisa menembus batasannya sebagai Manusia, tetapi hanya sampai titik itu saja."
Morgan tersenyum tipis, "Gideon percaya bahwa jawabannya mungkin terletak pada hubungan Murphy dengan penyakit The Syndrome yang ia sempurnakan."
"Keduanya memiliki sejarah yang kompleks, dan Gideon berpikir bahwa The Syndrome mungkin memiliki kelemahan yang terkait dengan itu."
Shinobu berpikir sejenak. "Apakah Gideon membutuhkan saran lagi darimu?"
"Oh, tentu saja. Dia meminta maaf kepadaku karena sudah mengulur waktu terlalu lama sampai Murphy mendapatkan keinginannya itu walaupun sangat kecil."
"Setidaknya keinginan yang aku berikan kepada Gideon dapat terjadi secara kenyataan dimana ia menggunakan The Syndrome untuk melepaskan segala kebenaran tentang Murphy kepada para pendeta sampai informasi tentangnya itu terbesar dengan sangat luas."
"Tetapi, aku sudah menduga bahwa Ayahku akan tahu bahwa Gideon suatu saat nanti akan menusuknya dari belakang."
"Dan tentunya, itu sudah menjadi bagian dari rencana yang selalu diinginkan oleh Murphy dari awal dimana ia menginginkan kematian yang dapat ia akses demi bisa mendekatkan dirinya semacam dekat menuju kebenaran yang selalu ia impikan."
Morgan terus menjelaskan tentang apa yang terjadi selanjutnya dimana Shinobu memang sudah tahu apa kelanjutannya dimana Murphy mulai dihakimi oleh semua pendekta dari berbagai macam kubu.
Semuanya benar-benar mengikat Murphy sampai ia tidak bisa melakukan apapun terutama lagi ketika sudah diikat pada salib yang begitu besar dimana ia akan dieksekusi dengan dibakar secara hidup-hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...