Shinobu muncul di hadapan Zangetsu sampai berhasil menghancurkan wajahnya dengan satu pukulan tetapi ia berhasil memulihkan dirinya lagi dengan membuka mulutnya lalu melepaskan gelombang Void yang menjatuhkan dirinya di atas tanah.
Tubuh kecil Shinobu menerima satu injakan dari Zangetsu yang langsung menghancurkan seluruh tulang di dalam tubuhnya, semua kekuatan dan cahaya Shinobu menghilang seketika sampai Zangetsu langsung menunjuk dirinya.
Korrina melancarkan sinar surga menuju arah Zangetsu sampai mendorong dirinya ke belakang, "Lagi-lagi kau datang hanya untuk melakukan pergerakan pengecut!!!"
"Jangan harap kau akan bisa selamat sekarang!!!" Mata Zangetsu memunculkan lubang hitam yang sangat besar hingga melepaskan sebuah tarikan ke arahnya itu.
Tubuh Korrina langsung berubah menjadi ilusi sampai ia berhasil menghindari semua serangan yang dilakukan oleh Zangetsu agar dirinya bisa memberikan sedikit bantuan pada Shinobu.
"Aku hanya datang untuk menyelesaikan latihan Shinobu Koneko." Korrina mendarat di hadapan Shinobu yang langsung melihat dirinya dengan ekspresi bingung.
Korrina melesat menuju arah Zangetsu lalu ia memunculkan sebuah tongkat emas yang besar dimana ia langsung mengayunkannya kepada Zangetsu yang menahannya menggunakan kedua lengannya.
Korrina memutarkan tongkat tersebut lalu ia lancarkan beberapa tusukan yang terus ditahan oleh Zangetsu sampai ia merasa frustrasi melihat salah satu saudarinya itu terus menekan dirinya, "Sialan kau, Korrina Comi...!"
"Kenapa kau tidak diam dan melihat apa yang akan terjadi dengan rencanamu ini!!!" Teriak Zangetsu penuh dengan amarah.
"Nenek!" Panggil Shinobu yang kembali bangkit dengan kondisi baik-baik saja karena ia menerima pemulihan dari ilmu hitamnya yang aktif secara otomatis dalam tubuhnya itu.
"Shinobu, aku pikir kau tidak perlu bertarung untuk saat ini."
"Tidak apa, aku masih bisa melawan dirinya." Shinobu melangkah ke depan lalu menggunakan kekuatan dari Golden Sunshine untuk melawan Zangetsu.
Shinobu melancarkan banyak sekali serangan seperti pukulan dan tendangan menuju arah Zangetsu yang menghindari semua itu tanpa kesulitan apapun, tetapi ia tetap menerima satu serangan yang mementalkan dirinya ke belakang.
Korrina langsung menangkap dirinya, "Hanya memerlukan satu dorongan lagi maka tubuhmu bisa menerima semua kesederhanaan dari hasil perjuanganmu."
"Walaupun itu adalah kekuatan yang dulu engkau gunakan, tapi percayalah semua itu bisa menjadi sesuatu yang berlebihan dalam situasi ini."
"Dorongan...? Apa maksudmu?" Tanya Shinobu yang terlihat kebingungan.
Korrina mulai menahan beberapa serangan dari Zangetsu yang mengarah kepada Shinobu, "Melihat kalian semua yang sudah berjuang sendiri tanpa bantuan dariku sudah membuatku lega..."
"...sejak saat itu aku selalu mengkhawatirkan tentang dirimu yang kemungkinan akan gagal karena kondisimu."
"Namun, selama ini aku salah karena kau memiliki sifat perjuangan yang begitu tinggi melebihi apapun itu sampai kedamaian memang layak untuk diperjuangkan dirimu yang terus belajar dan beradaptasi."
"Kau sudah berkali-kali menyelamatkan banyak penghuni yang menderita dalam dunia ini sehingga kematian adalah jalan terbaik yang harus mereka terima."
"Kau sendiri juga mengetahui semua kebenaran yang selama ini aku--- tidak kami simpan, melihat dirimu tahu akan semua itu maka aku yakin akhir dari segala cerita ini ditentukan olehmu."
"Shinobu Koneko, kita ini membagikan hal yang sama tetapi aku sendiri takkan pernah bisa berada di tanah yang sama denganmu terutama lagi dari dalam pikiran dan kekuatanmu."
Ketika Korrina mengatakan hal seperti itu ia langsung menatap kedua tapaknya karena dirinya sempat menumbuhkan sebuah tanduk Pegasus dari keningnya sampai Shinobu mengingat tentang kekuatan dari Pegasus.
"Benar juga... aku masih memiliki banyak sekali kekuatan yang belum diperlihatkan."
"Shinobu... prosesnya persis sekali ketika kau mencoba untuk mengendalikan amarah dari Beast Neko Legenda."
"Kau mengunci amarah itu tetapi untuk Pegasus kau hanya perlu membuka kunci itu."
"Dengan ketenangan yang kau kendalikan penuh, aku yakin tidak ada kesulitan apapun yang bisa kau rasakan karena kehebatan dirimu yang terus belajar dari kesalahan!" Korrina melancarkan satu serangan terakhir kepada Zangetsu sampai ia terdorong ke belakang.
"Sisanya aku serahkan pada dirimu karena aku tahu kekuatanmu dari kehidupan sebelumnya adalah kunci untuk melawan kehidupan baru yang dipaksakan ini." Korrina melayang ke atas langit.
"Benar juga. Aku masih menyimpan banyak sekali kekuatan."
"Kehidupan awal tetap akan memegang puncak atas segala kekuatan karena kenyataannya dibandingkan kehidupan baru yang penuh paksaan ini!"
Pikiran Shinobu langsung mengolah kembali semua perkataan Korrina tentang Pegasus, kalau tidak salah dia tak pernah menggunakan kekuatan serta kemampuan itu dalam waktu yang lama sekali
"Pegasus ya..."
"Kapan terakhir kali aku menggunakannya ya..."
"Tapi, semua itu tidak perlu aku bawa terlalu pusing karena The Syndrome akan mengembangkan semua itu menjadi lebih kuat!"
"Fuhhhhh..." Shinobu meringankan tubuhnya lalu ia melihat Zangetsu melancarkan serangan Void menuju arah dirinya yang langsung ditahan menggunakan Khodam itu.
Kali ini dia memanfaatkan kekuatan dari ilmu hitam miliknya yang takkan pernah dia lupakan karena itu merupakan bagian dari warisan Sakti yang ia percayakan padanya.
Zangetsu mengerutkan dahinya karena serangannya itu sempat ditangkis oleh sesuatu yang tidak bisa ia lihat dengan jelas, Shinobu memejamkan kedua matanya sehingga ia langsung membayangkan bertemu dengan Pegasus itu sendiri.
Alam sadarnya berpindah menuju tempat yang begitu putih akan kedamaian dan ketenangan, ia dapat melihat Pegasus yang berdiri di hadapannya dengan sayap emas indah serta tanduknya juga.
"Begitu ya... Ternyata Pegasus masih menunggu kedatangan diriku setelah sekian lamanya aku meninggalkan dirinya.
"Hehehe, secara tidak langsung aku menyimpan begitu banyak makhluk hidup di dalam diriku ini..."
"Fuhhhhh..." Shinobu mulai menyentuh kepala Pegasus itu sampai makhluk sihir di hadapannya berubah menjadi cahaya emas yang merasuki tubuhnya.
Shinobu membuka kedua matanya hanya untuk menatap Zangetsu yang melesat maju menuju arah dirinya sampai ia langsung menerima satu pukulan yang mendorongnya ke belakang.
"Santet." Tubuh Zangetsu langsung mengeluarkan banyak sekali benda tajam karena kemampuan dari Santet yang berjalan otomatis.
Shinobu memejamkan kedua matanya dengan tenang untuk mengumpulkan seluruh cahaya di luar ruang ketiadaan itu.
"... ..."
Shinobu menarik nafas dalam-dalam lalu menghembusnya dengan pelan sehingga cahaya emas itu menyelimuti tubuhnya secara alami sehingga keningnya juga memancarkan cahaya yang sangat mencolok.
"Walaupun aku sudah tidak pernah menggunakan kekuatan ini, aku mohon jawablah keinginanku agar bisa menggunakan dirimu dalam pertarungan antara kekuasaan ini."
"Aku harus menggunakan kembali semua kekuatan yang dihasilkan melalui perjuangan dan pelatihanku sendiri!"
Shinobu membuka kedua matanya yang memancarkan cahaya merah sampai menghempas Zangetsu ke belakang lalu ia bisa lihat rambut Shinobu sempat menerima embusan dorongan dari cahaya emas yang ia lepaskan ke atas langit.
Zangetsu menghalangi cahaya itu menggunakan keempat lengannya lalu ia dapat melihat gelombang cahaya yang ia lepaskan langsung berkurang sehingga memperlihatkan Shinobu dengan tanduk emas di keningnya.
Sayap emas tambahan juga tumbuh melalui punggungnya, kepalanya sempat terangkat ke atas tetapi ia menurunkannya lalu menatap Zangetsu dengan tatapan mengancam.
"Dengan ini aku tahu bagaimana cara menghentikan dirimu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...