Chapter 3683 - Pertarungan antar Takdir

2 3 1
                                    

Aba-aba dari Zahar menggelegar di seluruh wilayah, dan pasukannya yang terdiri dari berbagai makhluk dan entitas dari berbagai dunia mulai meluncur maju dengan kecepatan yang luar biasa.

Ada makhluk-makhluk dari kegelapan yang menyelimuti langit, sementara entitas api meluncur seperti kilat melalui daratan.

Di sisi lain, Mirozion memberikan instruksi pada pasukannya dengan tangan terangkat, dan pasukan Underworld yang terdiri dari Eldritch, makhluk-makhluk magis, dan prajurit terlatih langsung bersiap menghadapi serangan yang mendatang.

Ratusan mata memancarkan cahaya keemasan, menciptakan panorama yang memukau namun menakutkan.

Pasukan Mirozion dan Zahar saling berhadapan di tengah-tengah wilayah yang menjadi saksi pertarungan takdir ini.

Pada kedua sisi, terdengar seruan perang dan pekikan yang memenuhi udara. Api, bayangan, dan berbagai elemen magis menyatu dalam kekacauan indah yang menjadi cahaya dari pertempuran besar.

Langit dipenuhi dengan serangan sihir yang menyala, menyulut warna-warni yang memukau. Kilatan pedang, dentuman ledakan, dan sorakan pasukan menciptakan simfoni kehancuran yang melibatkan setiap elemen dalam pertempuran ini.

Dalam keheningan sejenak sebelum pertempuran, Mirozion dan Zahar kembali saling menatap dengan intens.

Keduanya tahu bahwa ini bukan sekadar pertempuran biasa, tetapi pertarungan untuk menentukan takdir dunia ini.

Setiap gerakan, setiap serangan, dan setiap keputusan akan menjadi bagian dari kisah yang akan ditulis oleh takdir.

Pertempuran dimulai, dan medan perang diwarnai oleh cahaya dan bayangan, oleh kekuatan yang tak terkendali dan ketetapan hati yang kuat.

Dalam serangan dan pertahanan, dua kekuatan besar ini bertabrakan, menciptakan kilatan kecantikan yang tragis di tengah kehancuran yang tak terelakkan.

Gideon, yang sebelumnya diam dan memerhatikan dengan cermat, mulai mengubah dirinya menjadi sosok yang penuh kekuatan.

Shinichi masih diam di posisi karena ia mencoba untuk mencari lawan yang sangat tangguh contohnya seperti Thaseus karena ia sebenarnya ingin membalas dendam.

Dia ingin memastikan apakah takdir masih bisa menyelamatkan dirinya, dan sepertinya tak bisa karena ia bisa melihat beberapa pasukan Zahar yang gugur mengenaskan.

“Kau mungkin akan menjadi yang pertama untuk melihatku bertarung sebagai Gideon ya, Shinichi.”

Shinichi menatap Gideon dengan ekspresi yang terlihat penasaran seketika, “Benar. Mungkin Ibunda ingin melihatnya, tetapi aku juga sama.”

“Mari kita lihat seberapa sesosok Manusia yang paling berpengaruh atas semua ini.” Shinichi terkekeh selagi memejamkan kedua matanya itu.

Dia mengenakan topeng legendarisnya, Shroud of Syndromancy, yang seketika itu memancarkan aura yang menakutkan.

“Whoa! Aku tidak menyangka kau masih memiliki topeng yang kau gunakan sejak The Syndrome War.”

“Tentu saja, topeng ini untuk menyembunyikan identitas diriku pada saat itu.”

“Dan sekarang dia telah kembali untuk berperang untuk yang terakhir kalinya.”

Topeng itu terhubung erat dengan keberadaan Gideon, memunculkan kekuatan tersembunyi yang selama ini ditutupi.

Dengan tenang, Gideon mengangkat tangan kirinya, dan seketika itu, kapak raksasa berkepala ganda muncul di genggamannya.

Kapak itu tampak begitu megah, seperti sesuatu yang diambil langsung dari legenda. Setiap goresan di permukaannya memancarkan energi yang menyeramkan.

Yuusuatouri: UnwrittenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang