Gelombang energi dan kekuatan dari tubuh Shira terus menghantam Shinichi, menciptakan pertarungan sengit yang mengguncangkan seluruh kekosongan di sekitarnya.
Tubuh Shinichi yang baru saja bangkit tampaknya masih belum sepenuhnya pulih, dan setiap serangan Shira menyisakan bekas luka yang mendalam.
Shira melancarkan serangan energi yang mengubah kekosongan menjadi pusaran cahaya, membuat Shinichi harus menggunakan semua keahliannya untuk menghindarinya.
Meskipun tubuhnya terasa berat, tekadnya tak tergoyahkan. Shinichi berusaha memusatkan pikirannya dan membaca gerakan Shira sebelum mereka terjadi.
Namun, Shira terus mengubah serangannya secara tiba-tiba, membuatnya sulit diprediksi.
Setiap pukulan Shira tampak tak terhindarkan, menghantam Shinichi dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa.
Cahaya keemasan dari serangannya membuat udara sekitarnya bergetar, menciptakan tekanan yang membuat Shinichi semakin kesulitan untuk bernapas.
Shira melayang di langit, menciptakan serangan semacam badai keemasan yang melibatkan energi yang menderu seperti ombak tak terhentikan.
Shinichi berusaha mempertahankan diri dengan serangan baliknya, tetapi Shira merespons dengan keluwesan dan kecepatan yang membuatnya sulit diikuti.
"Kau benar-benar menjadi satu dengan kekuasaan ini, Shira. Tapi aku tidak akan mudah dikalahkan dengan hal menyedihkan seperti ini!" teriak Shinichi sambil menghindari serangan yang datang dari segala arah.
Shira tersenyum dengan penuh kepuasan, "Sekarang aku menjadi kekuasaan itu sendiri atas alur cerita ini."
"Kau, Shinichi, hanya sebuah karakter sampingan yang tak berarti. Bersiaplah untuk menerima kehancuran!"
Shinichi memusatkan pikirannya dan mencoba merespons dengan lebih baik. Dia mengaktifkan The Mind-nya dengan maksimal, mencoba membaca gerakan Shira sebelum mereka terjadi.
Namun, Shira terus mengubah serangan dan gerakannya secara tiba-tiba, membuatnya sulit diprediksi.
Gelombang energi dari serangannya membuat udara sekitarnya bergetar, menciptakan tekanan yang membuat Shinichi semakin kesulitan untuk bernapas.
Pertarungan terus berlanjut, dan Shira semakin mendominasi. Setiap pukulan, serangan energi, dan gerakan cepatnya menghadang setiap upaya Shinichi untuk melawan.
Tubuh Shinichi mulai tergores oleh serangan Shira, dan luka-luka itu terasa semakin dalam.
Shira berbicara di tengah pertarungan, "Apakah kau merasakan kekuatanku, Shinichi?"
"Aku telah mencapai tingkatan baru, di atas segalanya. Kau tidak akan bisa menghentikanku."
Shinichi menjawab dengan tekad yang kuat, "Meski kau mungkin memiliki kekuatan baru, kau masih tidak akan pernah bisa menerima keunggulan."
"Aku bertarung bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi juga untuk Koizumi dan seluruh kehidupan baru ini!"
Shira tertawa meremehkan, "Coba pikirkan kembali, Shinichi."
"Apakah kau pikir dengan tekad dan semangat itu saja, kau bisa mengalahkan kekuatanku yang baru ini?"
Namun, di dalam hati Shinichi, ada kekuatan yang belum dia ungkapkan. Dia memang tertekan oleh kekuatan Shira, tetapi keinginannya untuk melindungi dan menyelamatkan Koizumi memberinya semangat yang tak tergoyahkan.
Shinichi mengubah taktiknya. Daripada mencoba menghindari serangan Shira, dia memilih untuk menghadapinya langsung.
Setiap serangan yang datang, dia merespons dengan perisai mental dan kecepatan yang membingungkan.
Shira, meski terkejut oleh perubahan strategi Shinichi, tetap melanjutkan serangannya dengan kemarahan dan keangkuhan.
Pertarungan menjadi semakin intens, dan kekosongan di sekitar mereka memantulkan cahaya gemilang dari pertarungan sengit ini.
Shinichi mampu menahan serangan demi serangan Shira, dan meskipun tubuhnya terluka, tekadnya tidak pernah goyah.
Dia menciptakan peluang untuk memberikan serangan baliknya, menghantam Shira dengan kekuatan yang sebelumnya tidak terlihat.
Namun, Shira tidak menunjukkan tanda-tanda lemah. Tubuhnya tetap dipenuhi cahaya keemasan, dan serangan baliknya semakin mematikan.
Pertarungan hampir mencapai puncaknya ketika keduanya saling melepaskan serangan terkuat mereka.
Gelombang energi dan cahaya menyelimuti seluruh wilayah, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan menyeramkan. Shira, yang kini tampak lebih kuat daripada sebelumnya, tersenyum dengan penuh kemenangan.
Namun, Shinichi, tanpa kehilangan semangat, bersiap untuk menghadapi serangan terakhir yang mungkin akan menentukan nasib seluruh alur cerita ini.
Pertarungan antara kekuatan tak terbatas dan tekad yang tak tergoyahkan berlanjut, menciptakan kisah intens di dalam alur cerita yang begitu kompleks dan penuh misteri.
Pertarungan antara Shinichi dan Shira mencapai puncaknya, di mana kekuatan Shira tampaknya tidak terbendung.
Shinichi telah mencoba berbagai taktik dan serangan, tidak mampu merusak pertahanan yang kokoh dari kekuatan yang baru diterimanya.
Shira, dengan senyuman yang merendahkan, terus melancarkan gelombang energi dan serangan mematikan.
Setiap pukulan dan serangannya merasuk begitu dalam ke dalam diri Shinichi, membuatnya semakin lemah dan hampir kehilangan kesadarannya.
Cahaya keemasan yang melingkupi Shira semakin intens, menciptakan atmosfer yang penuh tekanan dan keangkuhan.
Shinichi, yang terus mencoba bangkit, merasakan tubuhnya semakin berat dan hampir tidak dapat digerakkan.
Shira mendekat dengan langkah-langkah yang mantap. "Akhirnya, kau menyadari kelemahanmu, Shinichi."
"Tidak ada yang bisa menghentikan aku sekarang. Kau akan menjadi bagian dari kekosongan yang tak berujung!"
Shira melontarkan serangan terakhirnya, sebuah pukulan energi yang menghantam Shinichi langsung ke arah sebuah tebing.
Tubuh Shinichi menabrak dengan keras, meninggalkan jejak darah di sepanjang rute pendaratannya.
Tubuhnya terbaring lemah di tanah, dan Shira mendekat dengan langkah-langkah yakin. "Semua ini berakhir di sini, Shinichi."
"Kau bisa merasakan kekuatanku, bukan? Aku takdir yang tak terbendung, dan kau hanyalah karakter yang akan lenyap di dalamnya."
Shinichi mencoba mengangkat tubuhnya, namun kelemahannya begitu besar sehingga langkah pertamanya saja terasa seperti usaha yang sia-sia.
Dia merasa kekuatannya benar-benar menipis, dan pikirannya mulai kabur.
"Koizumi..." bisiknya dengan suara yang hampir terdengar gemetar. Kecemasan dan rasa takut untuk kekasihnya memenuhi pikirannya.
Shira tertawa merendahkan. "Gadis menyedihkanmu juga akan menghadapi nasib yang sama seperti dirimu."
"Tak ada yang bisa menyelamatkan kalian berdua dari kehancuran yang akan aku bawa."
Dengan penuh kepuasan, Shira mengangkat tangannya, bersiap untuk melepaskan pukulan terakhir yang akan mengakhiri Shinichi.
Namun, Korrina, dengan tatapan tajam yang menyiratkan kepercayaan diri, tiba-tiba muncul di hadapan Shira.
Tubuhnya bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, seolah-olah ia memanfaatkan dimensi yang tidak terlihat oleh mata manusia biasa.
Seketika itu juga, Shira terkejut dan terdorong ke belakang oleh kehadiran mendadak Korrina. Ekspresi kesal terpancar dari wajah Shira, karena kejutan tersebut menyebabkan dia kehilangan kendali sejenak.
Korrina, dengan kehadiran yang memenuhi kekosongan, memandang Shira dengan senyum misterius. "Rupanya, kekuatanmu tidak cukup untuk mengatasi semuanya, Shira."
Shira menatap Korrina dengan tatapan tajam. "Apa maksudmu dengan campur tangan ini, Korrina? Aku bisa menyelesaikan urusan ini sendiri!"
Namun, Korrina hanya tersenyum dan berkata, "Shinichi dan Koizumi adalah harapan yang dapat memenuhi cerita ini."
"Aku tidak akan membiarkan mereka dihancurkan begitu saja. Dan tampaknya, Shinichi membutuhkan bantuan ekstra untuk menghadapi kekuatanmu."
Shira merasa kebingungan dan tidak menyukai intervensi ini. Namun, Shinichi yang tergeletak lemah di tanah dengan tekad yang kembali berkobar di matanya berbicara dengan suara lemah. "Terima kasih, Korrina. Aku membutuhkan bantuanmu."
Korrina mengangguk dan dengan cekatan, ia mengarahkan energi khususnya ke Shinichi.
Cahaya yang mempesona memancar dari tangannya, mengelilingi tubuh Shinichi dan menyembuhkan luka-luka yang dialaminya akibat serangan Shira.
"Shira menulis ulang kekuatanmu itu, tetapi sekarang kau bisa langsung melepaskan kekuatan itu bukan?"
"Ya, benar."
Shira memandang adegan ini dengan rasa tidak puas. "Kau pikir dengan bantuan Korrina, kau bisa mengubah jalannya cerita ini, Shinichi?"
"Oh, tentu saja. Sekarang adalah giliranku, bajingan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...