Ako membimbing Shinichi melalui alam sadar Eldritch yang semakin kompleks dan membingungkan. Mereka mendekati pusat energi yang semakin terasa kuat, di mana kehadiran The Elder One mulai terasa begitu nyata.
"Shinichi, kita akan segera tiba di hadapan The Elder One. Dia adalah entitas tertua dan paling bijak di antara semua Eldritch."
"Bisa dibilang The Elder One adalah Eldritch pertama yang tercipta hampir melebihi keberadaan Zangges."
"Melebihi...? Maksudmu itu dia adalah yang pertama untuk tercipta sebelumnya?"
"Bisa dibilang begitu, dan tentunya dia diberikan tanggung jawab yang jauh lebih besar dibandingkan Zangges karena harus menciptakan sesuatu yang berbalik dengannya."
"Bersiaplah untuk mendengar kebenaran yang mungkin sulit untuk dipahami," kata Ako dengan serius.
"Apakah kau ini benar-benar, Ako?"
"Atau mungkin seseorang yang tercipta oleh The Mind tanpa sepengetahuan diriku?" Tanyanya.
"Bisa dibilang aku adalah boneka The Elder One untuk bisa berinteraksi denganmu, aku menggunakan tubuhnya karena dialah satu-satunya Eldritch yang masih hidup."
"Jadi Ako memang sudah pantas disebut Eldritch sekarang ya."
"Betul. Dia harus menyadari akan kebenaran ini sebelum terlambat."
Shinichi mengangguk, menyiapkan dirinya untuk apa pun yang mungkin dia temui. Namun, ketika mereka mendekati pusat energi, dia tiba-tiba melihat siluet yang sangat akrab di kejauhan.
"Shinjuku?" desis Shinichi, tidak percaya pada apa yang dilihatnya.
Namun, semakin dekat mereka mendekati siluet itu, semakin jelas terlihat bahwa itu bukanlah Shinjuku seperti yang pernah dia kenal.
Bentuknya mulai terdistorsi, dan warna gelap melingkupi sosok itu. Hingga akhirnya, Shinjuku berubah menjadi Eldritch yang ganjil dan menakutkan.
"Shinichi...," desis Eldritch Shinjuku, suara yang memelas namun menyeramkan.
Shinichi berdiri di tempat, tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Pandangannya tetap terpaku pada adiknya yang kini menjadi entitas yang jauh dari kenangan manis mereka.
"Akan selalu ada pengorbanan dalam setiap pertempuran, Shinichi. Ini adalah realitas yang harus dihadapi," kata Ako, mencoba memberikan penghiburan.
Shinichi menelan ludahnya, mencoba memahami pelajaran berat yang diberikan oleh perubahan Shinjuku. Sementara itu, perjalanan mereka melalui alam sadar Eldritch terus berlanjut.
Tiba-tiba, di tengah perjalanan mereka, wujud Elio muncul. Wajahnya dipenuhi keputusasaan, dan mata yang dulu penuh keceriaan kini penuh dengan kekosongan.
"Elio... atau Eo'syl?" Shinichi bergumam, mengenali rekan lamanya yang kini telah berubah menjadi Eldritch yang sangat berbeda.
Eo'syl melirik Shinichi dengan mata kosong, seolah-olah dia tidak lagi mengenali temannya yang dulu. Ako melihat rasa campur aduk di mata Shinichi.
"Shinichi, ini adalah Eo'syl. Eldritch yang pertama kali menunjukkan tanda-tanda ancaman besar pada Celestial," jelas Ako dengan nada serius.
"Kau pastinya bertanya-tanya mengenai hal ini..."
"...kenapa Eldritch yang dipercayai berupa penyeimbang bisa menjadi penghancur sekaligus."
"Itu karena sesuatu yang tak alami memang harus dihancurkan."
Shinichi menarik napas dalam-dalam, mencoba mengatasi gelombang emosi yang melanda dirinya. Melihat rekan-rekannya yang dulu begitu dekat dengan dirinya berubah menjadi entitas Eldritch menyentuh sisi yang paling dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...