Shinobu memutar tubuhnya dan dengan lincah menghindari serangan Zangetsu. Namun, Zangetsu tak kenal lelah, terus mengejar dan melancarkan serangan demi serangan.
Tongkat hitam itu diputar dan digerakkan dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata Shinobu sendiri hingga kecepatan dari cahayanya itu tak memiliki arti apapun baginya..
Tubuh Shinobu mulai tergores oleh serangan-serangan kegelapan itu. Meskipun dia berusaha untuk menghindar, kekuatan Zangetsu yang baru terasa lebih kuat dan lebih gelap.
Setiap sentuhan dari tongkat hitam itu membawa rasa sakit yang menusuk di seluruh tubuhnya.
"Kau pikir kekuatan emasmu bisa melawan kegelapanku?" teriak Zangetsu dengan suara yang merdu, seolah-olah seruan kegelapan itu sendiri.
"Kau tidak lebih dari sekadar bayangan yang akan hilang di tengah kegelapan abadi!"
Tapi Shinobu tidak akan menyerah begitu saja. Dengan keputusasaan dan kehancuran yang terjadi di sekitarnya, dia berkonsentrasi untuk memanggil kekuatan emasnya yang penuh cahaya.
Cahaya emas bersinar dari tubuhnya, menciptakan aura perlindungan yang melindungi dirinya dari kegelapan yang mengancam.
Tapi Zangetsu tidak menghentikan serangannya. Dia terus mengayunkan tongkat hitamnya, menciptakan gelombang kegelapan yang merayap di sekitar Shinobu.
Aura emas yang melindungi Shinobu mulai terkoyak, dan kegelapan mulai menyusup masuk.
Tiba-tiba, Zangetsu mengangkat tongkat hitamnya tinggi ke udara. Kegelapan terkonsentrasi di ujung tongkat, membentuk bola energi hitam yang padat.
Dengan gerakan cepat, Zangetsu melemparkan bola energi itu ke arah Shinobu.
Shinobu, yang merasa kekuatannya mulai memudar, berusaha menghindari serangan itu.
Namun, bola energi hitam itu dengan cepat mengikuti setiap gerakannya. Dengan kekuatan terakhir yang dimilikinya, Shinobu mencoba untuk menahan serangan itu dengan cahaya emasnya.
Namun, serangan itu terlalu kuat. Bola energi hitam itu meledak di depan Shinobu, menciptakan gelombang kegelapan yang melibasnya.
Shinobu terlempar ke belakang, tubuhnya terhempas di atas batu asteroid.
Zangetsu, yang masih berselimut kegelapan, menghampiri Shinobu yang terluka. Dengan satu gerakan cepat, dia memegang rambut Shinobu dan menariknya ke atas.
Rambut putih Shinobu tiba-tiba memanjang, mencapai panjang yang luar biasa.
Dengan tangan yang masih memegang rambut Shinobu, Zangetsu melihatnya dengan mata tunggalnya yang menakutkan. "Inilah akhirnya, Shinobu Koneko. Kau hanyalah bayangan yang akan hilang di tengah kegelapan."
Zangetsu menaikkan tongkat hitamnya tinggi ke udara. Rambut putih Shinobu bergerak seperti hidup, melingkar di sekitarnya seolah-olah menanggapi kekuatan yang lebih gelap.
Zangetsu bersiap untuk memberikan pukulan terakhir yang akan mengakhiri segalanya.
Namun, dalam keadaan yang hampir tak sadarkan diri, Shinobu tiba-tiba memusatkan kekuatan terakhirnya.
Dengan cahaya emas yang memancar begitu terang, dia melancarkan serangan terakhirnya pada Zangetsu.
Gelombang cahaya emas menyapu ke arah Zangetsu, menciptakan ledakan yang luar biasa di antariksa.
Zangetsu terhempas ke belakang oleh kekuatan cahaya itu, tongkat hitamnya terlepas dari genggaman.
Kegelapan yang menyelimuti tubuhnya terlihat terombang-ambing oleh kekuatan emas yang memenuhi ruang angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasíaSetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...