Konomi melangkah lebih dekat, matanya penuh dengan ketidaksetujuan. "Aku tahu kalian berdua memiliki niat baik, tapi kalian tidak bisa memperlakukan Ako seperti alat untuk mencapai tujuan kalian."
"Ako bukanlah seorang Eldritch melainkan dia adalah Legenda yang seharusnya bisa mengendalikan kekuatan itu tanpa harus menjadi bagian dari mereka."
Shinichi sudah menduga bahwa Konomi memang lah penghalang bagi potensi Ako yang sebenarnya karena dia tidak ingin adiknya menjadi monster yang tak memiliki pikiran.
Namun, Shinichi sudah yakin bahwa Eldritch sempurna pasti memiliki kendali atas segalanya dimana Ako sudah sepastinya sangat cocok untuk menjadi bagian dari Eldritch itu sendiri.
Shinichi mencoba menjelaskan, "Konomi, ini bukan tentang memperlakukan Ako sebagai objek."
"Ini tentang memberinya kekuatan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melindungi kehidupan baru ini dari Zahar."
"Jika memang takdir memiliki dominasi yang begitu besar dalam kehidupan baru ini maka Eldritch lah yang dapat menyangkalnya dengan baik."
"Seperti apa yang diterima oleh nasib Celestial sejak saat itu hingga takdir yang ada di kehidupan sebelumnya sampai semua itu tidak berarti apapun di hadapan seekor Eldritch."
Namun, Konomi tetap teguh pada pendiriannya. "Tapi apakah kalian tidak melihat bahwa kalian sedang mengubah Ako menjadi sesuatu yang dia tidak ingin menjadi?"
"Dia adalah individu dengan pemikiran dan perasaan sendiri."
"Dulunya dia sangat benci Eldritch, dan dia menjadi bagian dari mereka itu bukan karena pilihannya sendiri!"
Gideon berbicara dengan penuh pertimbangan, "Kami hanya ingin membantu Ako mencapai potensinya. Kami percaya dia memiliki kekuatan untuk melakukannya."
"Berbeda dengan apa yang kau saksikan sejak saat itu, seharusnya Ako bisa menjadi Eldritch pertama yang dapat memperbaiki segala pandangan di masa lalu itu."
Konomi menanggapi dengan tegas sampai ia memperlihatkan ekspresi yang sangat kesal itu, "Dia memiliki kekuatan untuk menjadi apa yang dia inginkan, bukan untuk dipaksa menjadi Eldritch sempurna versi kalian!"
Perdebatan pun berlanjut, ketiga orang tersebut saling berbagi pandangan dan keyakinan mereka. Konomi ingin memastikan bahwa Ako memiliki kendali atas nasibnya sendiri tanpa terjebak dalam peran yang mungkin tidak diinginkannya.
Shinichi berusaha menjelaskan visinya, "Kami ingin membimbing Ako agar dia bisa menggunakan kekuatannya dengan bijak. Tidak ada niat untuk merampas haknya sebagai individu."
Namun, Konomi masih merasa tidak yakin. "Bagaimana jika ini membuat Ako tidak bahagia? Bagaimana jika keinginannya bertentangan dengan apa yang kalian rencanakan?"
Gideon menyampaikan, "Kami akan mendengarkan Ako. Tujuan kami bukan untuk menciptakan kekacauan, melainkan membantu menciptakan harmoni."
Perdebatan berlanjut, dan mereka mencoba mencapai pemahaman bersama. Konomi ingin memastikan bahwa Ako tidak kehilangan identitasnya dan memiliki kendali penuh atas keputusan hidupnya.
Shinichi dan Gideon, sementara tetap yakin dengan visi mereka, berjanji untuk lebih memperhatikan keinginan Ako.
Mereka juga tentunya tidak bisa membicarakan tentang The Elder One kepada Konomi karena itu merupakan rahasia yang harus mereka simpan sampai akhir atas segalanya.
Konomi juga seharusnya tidak akan mendengar sebutan The Elder One karena The Mind secara otomatis akan mempengaruhi pikiran serta pendengarannya untuk menangkap kata "aku" dan "kami" saja ketika Elder One diungkapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...